JAKARTA - Dirjen Industri Logam Tesktil dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Anshari Bukhari masih meminta industri baja menjadi prioritas dari pemberian fasilitas tax holiday. Hal ini dikarenakan industri baja, masih akan menjadi incaran investor.
Pasalnya, total produksi nasional adalah sebesar 5-6 juta ton per tahun, sementara total kebutuhan baja mencapai 10 juta ton per tahun.
“Siapapun investornya, dia akan melihat potensi sekira 4 juta ton. Makanya dia akan mengincar investasi ini,” katanya di Jakarta, Senin (17/5/2010).
Sebelumnya, Kepala BKPM Gita Wirjawan menginginkan tax holiday diberikan per sektor atau dengan pendekatan wilayah. Sektor yang mendapat tax holiday menurut Gita adalah sektor yang memang tidak mungkin dimasuki investor jika tidak ada insentif seperti sektor energi nabati.
“Kalau sektor yang pasti dia masuki, buat apa kita kasih tax holiday mereka pasti akan masuk dengan sendirinya,” jelas Gita.
Sedangkan berdasarkan wilayah, menurutnya, pemberlakuan tax holiday perlu diprioritaskan bagi kawasan Indonesia Timur.
“Saya setuju Indonesia Timur perlu diprioritaskan, apakah ke NTT, Papua, dan lainnya,” tukasnya.(adn)
(Rani Hardjanti)