JAKARTA - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) optimistis mencapai target pendapatan sebesar Rp1,3 triliun tahun ini, tumbuh 22,64 persen dari tahun lalu Rp1,06 triliun.
Hingga kuartal III-2010, perseroan membukukan pendapatan Rp900 miliar atau 70 persen dari target tersebut. Pendapatan hingga kuartal III-2010 tersebut juga melonjak empat kali lipat dari periode sama tahun lalu.
“Untuk mengejar 30 persen atau sekira Rp400 miliar sisanya pada kuartal empat bukan hal yang sulit. Biasanya dua per tiga pendapatan kami diperoleh pada kuartal terakhir,” ujar Presiden Direktur Bakrieland Development Hiramsyah S Thaib di Jakarta kemarin.
Dia menuturkan, iklim ekonomi saat ini sangat mendukung perseroan untuk mencapai target tersebut. Sumber pendapatan terbesar berasal dari pengoperasian Jalan Tol Kanci-Pejagan. Ruas yang dioperasikan PT Bakrie Toll Road itu mencatat pertumbuhan lalu lintas kendaraan 10 persen setiap bulan sejak beroperasi pada awal 2010.
”Bahkan, selama H-7 sampai H+7 mudik Lebaran kendaraan yang masuk di Tol Kanci - Pejagan mencapai 35 ribu setiap hari,” imbuhnya.
Hiramsyah melanjutkan, sepanjang tahun ini Bakrieland telah dan akan menyerah terimakan (delivery) sejumlah unit properti kepada pembeli sehingga dampaknya sangat besar terhadap penjualan, terutama di kuartal IV/2010.
Sejumlah proyek properti yang telah rampung di antaranya Hotel Bali Pullman Legian Nirwana dan Kondotel Aston Bogor. Perseroan juga akan merampungkan kluster Harmoni di Bogor Nirwana Residence serta melaksanakan penyelesaian atap gedung kondominium The Grove di Kompleks Superblok Rasuna Epicentrum Kuningan. “Ini juga akan memberi tambahan pemasukan,” ucapnya.
Menurut Hiramsyah, perseroan juga akan melanjutkan pengembangan jalan tol di utara Jawa. Dua proyek yang dibidik untuk dikerjakan adalah Pejagan-Pemalang dan Batang – Semarang. Ruas Pejagan- Pemalang saat ini dalam tahap pembebasan tanah untuk seksi I dan seksi II sekaligus. Sementara ruas Semarang-Batang menjadi ruas prioritas dari Kementerian PU untuk diselesaikan.
“Kami juga aktif menjalin kerja sama dengan daerah untuk pembangunan jalan tol di antaranya dengan Jasa Sarana (BUMD Jabar) untuk memacu pembangunan Tol Ciawi Sukabumi,” katanya.
Proyek besar lain yang akan digarap adalah pengembangan Bukit Jonggol. Bakrieland pada Juli 2010 melakukan right issue sebesar Rp3,2 triliun untuk rencana tersebut dan pengembangan proyek-proyek lain.
Perseroan melakukan penyertaan saham sebesar 51 persen senilai Rp1,917 triliun pada Bukit Jonggol Asri (BJA). Untuk mengambil saham baru BJA tersebut, Bakrieland menyediakan dana Rp1 triliun dari right issue, sementara Rp917 miliar berasal dari konsorsium yang merupakan mitra strategis perseroan. Bakrieland juga membeli 20 persen saham pada PT Sentul City Tbk (BKSL) senilai Rp150 miliar.
Ini untuk memperlancar pengelolaan lahan di BJA.Pengelolaan tersebut butuh konsolidasi dengan Sentul City. Pengelolaan di BJA meliputi 500 hektare (ha) tanah di Karang Tengah dan 12.500 ha di Bukit Jonggol.
Selain itu, dana right issue sebesar Rp500 miliar digunakan untuk pengembangan Bogor Nirwana Residence,pengembangan Tol Ciawi Sukabumi, pembelian tanah, dan pengembangan proyek-proyek perseroan.
Analis Reliance Securities Andrew Sihar Siahaan mengatakan, kinerja Bakrieland tahun ini sangat baik seiring beroperasinya Tol Kanci-Pejagan pada awal tahun ini. Selain itu, fundamental perseroan juga masih bagus.
Sektor properti yang diprediksi tumbuh 10 persen pada 2010 juga menjadi sentimen yang mendukung. ”Secara fundamental, ELTY cukup bagus. Kinerja perseroan juga akan didukung pertumbuhan properti tahun ini,” tandasnya.
Pada perdagangan kemarin, saham ELTY ditutup naik Rp6 menjadi Rp190 per saham.Adapun volume perdagangan mencapai 2,124 juta lot dengan frekuensi sebanyak 4.308 kali senilai Rp199,632 miliar. Dengan nilai tersebut membuat saham ELTY menempati posisi keempat dalam transaksi jual beli saham di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (juni triyanto)