JAKARTA - Menyusul pengumuman deflasi Indonesia sebesar 0,31 persen di bulan April lalu, Bank Indonesia (BI) diprediksi belum akan menaikkan suku bunganya (BI rate).
"Dengan adanya penurunan tingkat inflasi yang diumumkan BPS awal bulan ini, kami memprediksi bahwa Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunganya minggu ini," kata Ekonom HSBC Wellian Wiranto dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta.
Selain itu, ia memprediksi bahwa di bulan Juli nanti, perekonomian Indonesia bisa mengalami rawan inflasi lagi. Hal ini dikarenakan sebagai masa awal masuk sekolah dan bulan Ramadhan bagi kaum Muslim. Akibat dari dua hal ini, menurutnya inflasi inti dapat meningkat menjadi sekira lima persen yoy dari angka saat ini 4,6 persen yoy.
Apresiasi mata uang sendiri menurutnya tidak akan menyumbang dampak yang terlalu banyak pada inflasi karena konsumsi domestik tetap menjadi kunci perekonomian nasional.
"Seperti yang terlihat dalam survei konsumen, kita sudah melihat efek samping dari terlalu banyak bergantung pada kekuatan mata uang tanpa kebijakan pengetatan yang berarti hanya meningkatkan impor barang-barang konsumsi," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia memprediksi bahwa kemungkinan BI baru akan meningkatkan suku bunganya di kuartal ketiga tahun ini, dengan ekspektasi tingkat suku bunga akhir tahun sebesar 7,25 persen. (wdi)