JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) berencana untuk melakukan refinancing atau pembiayaan kembali sebesar USD250 juta. Dana ini akan digunakan untuk melunasi utang yang jatuh tempo tahun ini.
"Kita sudah bicara dengan pihak perbankan saat ini sedang proses. Diharapkan akhir Juli komitmen fasilitas ini bisa didapatkan," ungkap Direktur Keuangan UNSP Harry Nadir saat ditemui seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) di Hotel Nikko, Jakarta, Senin (13/6/2011).
Adapun komitmen refinancing ini akan diperoleh dari empat bank nasional dan asing yang tergabung dalam club deal. Pinjaman ini memiliki range bunga 7-10 persen.
"Bunganya 7-10 persen. Tapi step up. Paling tinggi 10 persen. Maksimal empat bank, ada nasional ada juga bank asing, dengan refinancing ini, utang yang ada tahun ini akan habis," terangnya.
Rencananya, perseroan akan menggunakan ebagian besar dana refinancing ini untuk melunasi utang yang jatuh tempo di 2011 sebesar USD185 juta. "Sisanya akan digunakan untuk melunasi utang yang nominalnya kecil," tuturnya.
Perseroan menargetkan dengan adanya strategi pembiayaan ini dapat menurunkan Debt Equity to Ratio (DER) sampai dibawah satu. "Hingga akhir kuartal perama DER perseroan mencapai 1,1. Kita ingin akhir tahun ini posisi DER di bawah satu," pungkasnya.
(Andina Meryani)