Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kenaikan BBM

Penduduk Miskin Berkurang, Bantuan Langsung Kok Naik?

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Selasa, 06 Maret 2012 |16:13 WIB
 Penduduk Miskin Berkurang, Bantuan Langsung <i>Kok</i> Naik?
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah berencana memberikan kompensasi berupa Bantuan Sementara Langsung Masyarakat (BSLM) sebesar Rp25 triliun menyusul rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL).

Adapun target pembagian BLSM tersebut akan diberikan kepada 30 persen kepada masyarakat miskin Indonesia yang terkena dampak tersebut, di mana pada akhir Mei 2008, pemerintah menaikkan harga BBM dalam negeri sebesar rata-rata 28,7 persen.

Namun, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi menilai BLSM yang diplot seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) tersebut memang rawan salah sasaran. "BLT dulu pernah dilakukan banyak penyelewengan," ungkap dia kepada okezone di Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Anehnya, lanjut dia, saat ini pemerintah menganggarkan BSLM mencapai Rp25 triliun padahal, menurut data Sekertariat Negara, pada 2008 Penyaluran BLT tahap pertama (Juni-Agustus) mencapai total Rp5,694 triliun dari total Rumah Tangga Sasaran (RTS) an penyaluran BLT tahap kedua (September-Desember) mencapai total Rp7,511 triliun.

Dengan demikian pemerintah mengucurkan dana tak kurang dari Rp13,205 triliun untuk BLT 2008. "Kalau pemerintah bilang kemiskinan semakin sedikit, BLT seharusnya turun dong," tanyanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen). Bandingkan pada 2008, saat itu, BPS mengeluarkan laporan tingkat kemiskinan di tanah air mencapai 15,4 persen. "Jadi saya tidak tahu mana data yang benar," tukas Sofjan.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement