“Jika alih subsidi tidak dilakukan, kita mempunyai bom waktu yang dapat meledak kapan saja karena pemerintah tidak punya cukup uang untuk membantu rakyat miskin dan membiayai kegiatan produktif,” tegas Jokowi sebagaimana disampaikan oleh Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, seperti dikuti Setkab, Senin (25/5/2015).
Untuk itu, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada para pemilik kendaraan bermotor, yang bisa memahami langkah pemerintah mengalihkan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) ke sektor yang lebih produktif.
Menurut Jokowi, atas partisipasi masyarakat ditambah dengan penghematan dari BBM yang diselundupkan karena perbedaan harga BBM yang tinggi, dana subsidi BBM yang dialihkan untuk rakyat yang kurang mampu dan program produktif pada APBNP 2015 mencapai Rp186 triliun.
Follow Berita Okezone di Google News
(rhs)