Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Salurkan Raskin

Bulog Harus Serap Beras Petani Lokal

Widi Agustian , Jurnalis-Jum'at, 16 Maret 2012 |10:37 WIB
Bulog Harus Serap Beras Petani Lokal
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Salah satu opsi program pemerintah untuk antisipasi dampak kenaikan BBM, yaitu dengan melakukan penambahan jumlah penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) kepada hampir 18,5 juta rumah tangga sasaran (RTS).

Jika program ini jadi dilakukan oleh Pemerintah maka Badan Urusan Logistik (Bulog) harus mengalokasikan seluruh anggaran pengalihan BBM untuk menyerap beras petani lokal. "Raskin yang diberikan harus menggunakan beras lokal seluruhnya, Bulog tidak boleh impor untuk memenuhi raskin," jelas Anggota Komisi IV DPR Rofi Munawar di Jakarta, Jumat (16/3/2012).

Dia menjelaskan, hal itu harus dilakukan karena berbagai macam insentif telah banyak diberikan kepada Bulog seperti HPP yang telah dinaikan dan pengalihan subsidi BBM pun sudah di anggarkan untuk raskin.

Pemerintah berencana menyaluran raskin pada 2012, awalnya jumlahnya sama dengan tahun lalu yakni 3,41 juta ton. Beras raskin sebanyak itu diperuntukkan bagi 17,49 juta RTS, namun karena subsidi BBM kini ditambah untuk 18,5 juta RTS selama 14 bulan dari biasanya 12 atau 13 bulan saja dengan volume 15 kg per bulan per RTS dengan harga tebus Rp 1.600 per kilogram (kg).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia telah mengimpor beras pada Januari 2012 dari Vietnam mencapai USD154,527 juta atau setara 266,3 ribu ton.

Kemudian dari Thailand per Januari 2012 sebesar USD35,198 juta atau setara 59 ribu ton. Terakhir dari beras India sebesar USD9,197 juta atau setara 19,37 ribu ton. Diantaranya di tengah panen raya musim rendeng ini, rencananya akan datang 14.500 ton beras asal India ke Lampung melalui Pelabuhan Panjang. Sebelumnya, telah masuk 15.000 ton beras impor ini

“Jika kenaikan BBM tetap dilakukan per 1 April 2012 maka sesungguhnya bertepatan dengan masa panen raya, maka idealnya Bulog dapat dengan mudah menyerap beras dari petani lokal, terlebih jika ditambah anggaran alokasi subsidi BBM harusnya lebih optimal. Sehingga program raskin seluruhnya menggunakan beras petani lokal dapat tercapai,” jelas dia.

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa panen raya jatuh pada bulan Februari–April dan tahun ini diproyeksikan dapat mencapai target produksi. Proyeksi panen beras tiga bulan sebesar 60 persen dari jumlah target produksi tahun 2012 sebesar 72,03 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 40,5 juta ton beras.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement