Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SBY Serukan Kementerian dan Pemda Kencangkan Ikat Pinggang

Susi Fatimah , Jurnalis-Sabtu, 31 Maret 2012 |22:31 WIB
SBY Serukan Kementerian dan Pemda Kencangkan Ikat Pinggang
Presiden SBY
A
A
A

JAKARTA - Presiden meminta agar setiap kementerian dan lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda) dapat menghemat anggarannya. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi nasional dan juga global yang sedang tertekan sehingga penghematan dilakukan agar defisit fiskal di APBN terjaga.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi persnya di Istana Negara terkait dengan tanggapan pemerintah atas hasil sidang paripurna DPR yang dilakukan Sabtu dini hari kemarin menyatakan bahwa ekonomi nasional sedang mengalami penekanan. Apalagi, setelah usulan pemerintah menaikkan BBM subsidi di April mendatang harus ditunda.

Karena ekonomi nasional dan juga global akan terus tertekan, hal ini dijelaskan SBY, terjadi karena beberapa hal seperti terus meroketnya harga minyak dunia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan juga besarnya inflasi baik yang ditimbulkan karena kondisi internal dan eksternal.

"Saya akan terus memikirkan sejumlah upaya khusus di 2012 ini, penghematan energi akan terus dilakukan secara serius di Tanah Air. Konversi BBM ke gas harus dipercepat, penerimaan negara yang masih dinaikkan khususnya dari pertambangan dan pajak. Yang lain penghematan di sejumlah kementerian dan juga di sejumlah daerah harus benar-benar dilakukan," ungkap SBY dalam pidatonya, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (31/3/2012) malam.

Menurut SBY, pemerintah tidak bisa tidak mengelakkan kondisi global yang terjadi sehingga hal ini berdampak ke perekonomian nasional. Melihat hal ini, pemerintah harus menyesuaikan diri dan kemudian mengajukan RAPBN 2012. Hal ini dilakukan supaya dalam defisit fiskal dalam APBN 2012 tidak lebih dari tiga persen seperti dalam Undang-Undang.

"Kita terus jaga pertumbuhan nasional kita. Kita terus lakukan koreksi, semula 6,7 persen dan kita koreksi 6,5 persen. Ini dilakukan banyak negara di dunia juga tertekan. Pertumbuhan ekonomi akan kita jaga dengan ekspor, meningkatkan investasi di negeri kita, menjaga daya beli masyarakat," lanjut dia.

Pemerintah, dilanjutkan SBY, juga akan terus menjaga sektor ekonomi makro dan riil salah satunya dengan menjaga ketertiban dan keamanan msyarakat.

"Ketika kita merasa tertekan justru seharusnya ada tanggung jawab dan kesadaran besar di masyarakat, karena semua untuk rakyat dan ekonomi kita," tambahnya.

Dengan melakukan langkah ini, pemerintah yakin akan terus dapat menjaga postur APBN-P 2012 sebaik mungkin sehingga defisit fiskal akan tejaga tahun ini dan ekonomi nasional tidak goyah. (nia)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement