Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Multistrada Bukukan Penjualan Rp2,86 Triliun

Widi Agustian , Jurnalis-Senin, 02 April 2012 |07:43 WIB
Multistrada Bukukan Penjualan Rp2,86 Triliun
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Produsen ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 43 persen pada tahun buku 2011. Penjualannya mencapai Rp2,86 triliun sampai dengan Desember 2011 dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp2 triliun.

Pertumbuhan penjualan tersebut ditopang oleh kuatnya penjualan ekspor yang saat ini berkontribusi sebesar 75 persen dari total penjualan dan pasar domestik 25 persen.

“Fokus penjualan Perseroan masih di pasar domestik dengan peluang besar terus tumbuh di pasar ekspor. Kami akan terus mengamati peluang pasar ekspor baru di Afrika dan Cina. Saat ini pasar ekspor terbesar Perseroan adalah wilayah Eropa dan Amerika dengan komposisi masing-masing sebesar 19 persen dan disusul kemudian Asia Pasifik 17 persen dan Timur Tengah 13 persen,” kata Direktur Utama Multistrada Pieter Tanuri dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/4/2012).

Pasar ekspor Perseroan tumbuh exponential dalam lima tahun terakhir, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 32 persen. Saat ini produk MASA telah sesuai dengan standar Sertifikasi Ban Internasional yang berlaku di Eropa, Amerika Serikat, Middle East dan beberapa negara lain.

Pertumbuhan kinerja tersebut mendorong pertumbuhan laba kotor sebesar 22 persen menjadi Rp532 miliar pada 2011. Laba usaha meningkat 20 persen menjadi Rp282 miliar. Sedangkan laba bersih pada Desember 2011 tercatat Rp142,74 miliar.

“MASA telah mengalokasikan ekuitas dan kompetensi untuk melakukan ekspansi produksi ban guna memenuhi kebutuhan permintaan ban MASA baik di pasar domestik maupun ekspor. Dalam dua tahun terakhir, Multistrada telah menyelesaikan proyek ekspansi dengan nilai investasi sekitar USD185 juta," jelas Pieter.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement