JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menguat tipis. Meski begitu, rupiah masih berjuang tak menembus level baru yakni Rp9.300 per USD.
Bloomberg mencatatkan rupiah menguat 37 poin ke Rp9.358 per USD dari Rp9.395 per USD, dengan perdagangan harian dikisaran Rp9.242-Rp9.383 per USD.
Sementara Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah menguat 12 poin dan bercokol di kisaran Rp9.268 per USD, dengan range perdagangan harian di kisaran Rp9.222-Rp9.314 per USD.
Head of Research Treasury Division Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, rupiah masih terselamatkan dari pelemahan mendalam, bahkan mampu bangkit. Hal ini, ditengarai oleh aksi jual dolar AS oleh BI.
"Kendati, ancaman depresiasi merespons kekhawatiran kondisi Yunani yang juga melanda pasar Asia dan terparah menimpa Hong Kong, berhasil dilalui mata uang rupiah tanpa melampaui level psikologis baru Rp9.300 per USD," ungkap dia dalam riset hariannya, Senin (21/5/2012).
Menurutnya, ketidakpastian yang membayangi Yunani telah menimbulkan ketakutan pasar terhadap ancaman menjalarnya problema utang Eropa mengisyaratkan tekanan lanjutan buat rupiah. "Apalagi volatilitas pergerakan mata uang komoditas juga masih rentan dan cenderung memihak The Big Dollar sebagai safe-haven currency," jelasnya.
Kendati demikian, optimisme partisipan pada pasar DN di tengah kondisi jenuh jual yang menaungi saham-saham unggulan memunculkan peluang rebound-nya IHSG. "Hal ini pun ikut memunculkan sentimen positif bagi mata uang rupiah untuk bertahan," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)