Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jelang Pertemuan Eropa, Rupiah Diprediksi Melemah

Yuni Astutik , Jurnalis-Kamis, 24 Mei 2012 |07:25 WIB
Jelang Pertemuan Eropa, Rupiah Diprediksi Melemah
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Krisis Zona Eropa masih akan terus membayangi nilai tukar rupiah terhadap dolar hari ini. Rupiah diprediksi berada di kisaran Rp9.250-9.300 per USD.

"Faktor yang mempengaruhi masih dari faktor eksternal seiring belum terselesaikannya isu Eropa. Rupiah masih digerakkan oleh arus dana asing dari pasar saham dan obligasi," kata analis valuta asing Rahadyo Anggoro di Jakarta, Kamis (24/5/2012).

Pada penutupan perdagangan sore kemarin, rupiah ditutup melemah ke level Rp9.260-9.270 per USD. Pelemahan ini disebabkan oleh spekulasi keluarnya Yunani dari zona euro. Investor juga terlihat mengantisipasi pertemuan pemimpin Uni Eropa yang dijadwalkan pada hari ini.

"Pasar cemas, pertemuan tersebut akan memutuskan Yunani keluar dari euro. Kekhawatiran ini memicu investor menghindari aset negara-negara berkembang," katanya.

Selain faktor yang berasal dari eksternal, kabar dari dalam negeri juga memberikan sentiment negatif. Pada lelang sukuk kemarin, pemerintah hanya mampu menyerap dana Rp550 miliar, meleset dari target Rp1 triliun. Investor asing juga mengurangi kepemilikannya pada surat utang pemerintah.

Berdasarkan data yang dirilis Kementrian Keuangan, investor asing melepas kepemilikan terhadap obligasi pemerintah senilai Rp3,3 triliun atau USD352 juta sepanjang bulan ini hingga 16 Mei lalu. Selain itu, investor asing juga menjual saham Indonesia senilai USD432 juta di sepanjang bulan Mei hingga 21 Mei.

"Keluar dana asing dari Indonesia ini disebabkan kekhawatiran terhadap zona eropa sehingga investor merasa lebih aman menempatkan dananya dalam bentuk dolar sebagai safe haven currency," tandasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement