Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Curhat SBY Soal Penghematan Energi di Jepang

Misbahol Munir , Jurnalis-Rabu, 30 Mei 2012 |14:26 WIB
Curhat SBY Soal Penghematan Energi di Jepang
(Foto: Abror Riski/Setneg)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata terinspirasi dari kisah penghematan energi yang dilakukan Jepang. Penghematan energi yang diterapkan pemerintah pun dia contoh dari Jepang yang berhasil melakukan penghematan dalam bidang energi.

"Ada kisah yang menjadi favorit saya. Saya pernah diberitahu beberapa tahun yang lalu, contoh sebuah bangsa dia melakukan penghematan di bidang energi yaitu Jepang. Cerita yang saya dengar itu pascaperang dunia kedua, terutama perang di Mandala Pacifik, Jepang mengalami keadaan yang penuh dengan kesulitan termasuk ekonominya, tentu kita memahami mengapa. Negara dan bangsa jepang waktu itu bertekad untuk kembali membangun negaranya dari puing-puing peperangan," ungkap SBY saat menerima penjelasan penyampaian Laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) 2011, di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (30/5/2012).

Lanjut dia, membangun kembali perekonomiannya, salah satu yang dilakukan dalam misi maha besar itu adalah melaksanakan penghematan atas banyak hal yang mesti dihemat termasuk penghematan di bidang energi, termasuk penghematan di bidang listrik.

"Konon cerita yang saya terima itu, Kota Tokyo boleh dikatakan gelap di malam hari hanya dua gedung yang listriknya tetap menyala gedung apa itu? Ada lah, gedung di mana para pejabat Jepang, menteri dan para pejabat terasnya bekerja 24 jam tuk memikirkan pemulihan ekonomi negaranya. Untuk memikirkan bagaimana membangun Jepang, pascaperang dunia kedua itu, itu yang saya dengar," jelasnya.

Tak hanya melalui cerita yang dia terima soal gerakan penghematan yang dilakukan Jepang, melainkan SBY juga menyaksikan langsung tentang gerakan penghematan yang dilakukan Jepang.

"Satunya lagi, masih di Jepang saya alami sendiri tahun lalu ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Jepang, dan ada gangguan terhadap sumber listrik yaitu pembangkit tenaga nuklir yang mengalami kerusakan itu, terkurangnya suplai listrik maka juga dilakukan penghematan pada saat itu. Waktu saya ketemu PM Naotoka dan saya berkunjung ke Kaisar, Akihito di Istana, saya waktu itu dalam kapasitas sebagai Ketua ASEAN," jelasnya.

"Sebagaimana kita mengalami tsunami kita dikunjungi itu. Cerita saya adalah waktu saya diajak santap malam oleh PM Naotoka setelah melakukan pertemuan bilateral saya diajak jalan juga melihat lampunya tidak dihidupkan semua, beliau mengatakan kepada saya, bapak presiden kami harus berhemat termasuk listrik di kompleks ini sampai segalanya pulih. Bukan hanya itu saya sudah tiga kali bertemu dengan Kaisar Akihito dan pertemuan ketiga kemarin tidak seperti biasanya yang diterima di tempat yang jauh lebih bagus tapi di tempat lain, yang juga dengan alasan lebih menghemat energi, menghemat listrik," paparnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement