Sambangi Meksiko 11 Hari, Ini Agenda SBY
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan kunjungan ke luar negeri selama 11 hari. Antara lain, SBY direncanakan akan menghadiri puncak pertemuan G-20 di Los Cabos, Meksiko, puncak dan konferensi lingkungan hidup di Brasil dan terkahir kunjungan balasan ke Ekuador.
Dalam pertemuan puncak G-20 di Los Cabos tersebut, akan membahas permasalahan perekonomian global khususnya permasalahan krisis yang tengah melanda Eropa.
"Oleh karena itu, fokus pertemuan G-20 di Los Cabos akan mencakup ke-2 hal itu seraya mencari solusi bersama apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan perkenomian global dewasa ini," ungkap SBY saat jumpa pers sebelum lepas landas di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (15/6/2012).
SBY menyebut, dalam pertemuan puncak G-20 tersebut ada empat isu utama yang akan dibahas. Isu pertama adalah upaya untuk tetap menjaga ekonomi global yang sehat sekaligus pertumbuhan ekonomi yang strong, balance dan suistanable.
"Indonesia akan berkontribusi karena ekonomi
kita justru pada tingkatan yang tinggi diukur dari pertembuhan ekonomi
negara-negara yang lain, domestic market kita juga growing, middle class
kita juga growing, dengan demikian kalau trend ini bisa kita jaga kita bisa berkontribusi bersama-sama dengan ekonomi Asean dan dengan Asia bagi terjaganya strong, balance and suistanable global economic growth," tambah SBY.
Agenda kedua adalah arsitektuer dan sistem perekonomian dunia.
"Kita melihat krisis perbankan di beberapa negara dengan cost, dengan biaya yang sangat mahal dan bicara untuk memulihkannya. Masih bicara financial system kami juga akan membahas yang disebut dengan financial dan ini penting sekali, bukan hanya negara berkembang ternyata juga negara-negara maju. Kita akan berkontribusi karena kita sudah
menjalankan program mikro kredit dan juga finansial," jelasnya.
Sedangkan isu ketiga yang akan dibahas dalam G-20 ini adalah pembangunan, development, green economy, infrastructure, dan juga foodsecurity.
"Kami akan bersama-sama pemimpin yang lain merumuskan bagaimana kerjasama yang efektif untuk memastikan bahwa pembangunan ini berkelanjutan, apa yang diinginkan oleh rakyat terutama ketahanan pangan dan juga infrastruktur yang harus dibangun, Indonesia punya kepentingan di sini, terus terang, kita sedang membangun konektivitas domestik," jelas dia.
Isu keempat adalah isu perdagangan, trade, job creation dan juga pertumbuhan
ekonomi.
"Ini juga penting, kami akan bersama-sama pemimpin yang lain menjaga agar perdagangan global ini tidak merosot secara tajam.
Tanda-tanda sudah mulai, negara-negara yang tadinya unggul di perdagangan juga menurun, Indonesia sudah mulai terimbas, meskipun pada level yang mash bisa kita juga," tandasnya. (gna)
(Rani Hardjanti)
