SOLO - Jumlah warga miskin yang menerima beras raskin di Solo, Jawa Tengah, mengalami peningkatan. Tak tanggung-tanggung, penerima beras raskin meningkat hingga 59,1 persen dari tahun sebelumnya.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Solo, Asih Widodo, mengungkapkan pada 2011 hanya 21.954 rumah tangga sasaran (RTS), namun pada tahun ini naik menjadi 34.929 RTS.
"Meskipun jumlah penerima beras raskin di Solo mengalami kenaikan, bukan berarti warga miskin mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut karena ada Badan Pusat Statistik (BPS) pada Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 yang lalu," papar dia di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/6/2012).
Menurutnya, pada 2011 lalu, BPS memasukkan beberapa variabel yang tidak ada dalam PPLS pada 2008 lalu, yang selama ini menjadi acuan. Variabel tersebut adalah pembagian kategori miskin menjadi keluarga rentan miskin, miskin, dan sangat miskin.
"Otomatis jumlahnya mengalami peningkatan. Padahal kenaikan kategori miskin dan sangat miskin di Kota Solo hanya 176 orang saja. Yang lain adalah rentan miskin," tambahnya.
Sementara jumlah beras yang didistribusikan untuk raskin ini mencapai 523.935 ton beras. Pemegang kartu tersebut bisa membeli raskin dengan harga Rp1.600 per kilogram (kg).
"Karena jumlah warga miskin penerima mengalami peningkatan, praktis berasnya yang dibagikan juga mengalami peningkatan. kami juga meminta tenggang waktu lima hari kepada Bulog untuk pelunasan beras raskin yang dibagikan kepada masyarakat," ujarnya.
Selain itu, dia meminta kepada masyarakat yang menerima raskin dengan kualitas beras yang buruk, untuk segera mengembalikan. Menurutnya, pihak Bulog akan menukarnya dengan beras sesuai standar dan tanpa dipungut biaya penggantian.
(Martin Bagya Kertiyasa)