JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat penyerapan per 28 Juni 2012 baru mencapai 25,79 persen. Sementara pembangunan fisik mencapai Rp16,13 triliun atau 29,3 persen dari DIPA sebesar Rp62,5 triliun.
Demikian diungkapkan Kepala Pusat Komunikasi Publik (Puskompu) Kementerian PU, Waskito Pandu. Dia menjelaskan, jika dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, maka terdapat peningkatan. Saat itu, per 28 Juni 2011 penyerapan baru mencapai 21,26 persen atau Rp15,1 triliun dari DIPA Rp56,91 triliun.
Meski masih minim, namun dia optimistis hingga akhir tahun penyerapan akan mencapai lebih dari 90 persen dan mencapai target. pasalnya, apabila dilihat secara linier, progress penyerapan perminggu nya mencapai dua persen.
“Kalau dilihat pada 10 Juni, penyerapan mencapai 19,74 persen, apabila dihitung saat ini secara linier mencapai dua persen per minggu, kita optimistis tercapai sesuai harapan meskipun ada beberapa hambatan namun saya yakin,” tegas dia, seperti dilansir dari situs resmi Kementerian PU, Kamis (28/6/2012).
Menurutnya, beberapa hambatan yang mungkin ada, antara lain persyaratan teknis dalam Pinjaman Luar Negeri (PLN), dukungan pemerintah daerah (pemda) dalam hal pembebasan lahan, penyiapan dana pendamping dan infrastruktur pendukung; selain itu juga pelaksanaan tender yang butuh waktu panjang, khususnya bila ada sanggahan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, yang sangat mempengaruhi besaran nilai penyerapan ada di tiga Direktorat Jenderal (ditjen) karena kegiatan fisik ada di ketiga Ditjen tersebut.
Ketiga ditjen tersebut adalah Ditjen Bina Marga yang sudah mencapai 28,7 persen dari Rp 31 triliun, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) 29,7 persen dari Rp 16,5 triliun, dan Ditjen Cipta Karya 27,9 persen dari Rp 12,8 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)