Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laju Rupiah Terganjal Inflasi yang Tinggi

Yuni Astutik , Jurnalis-Selasa, 03 Juli 2012 |07:36 WIB
Laju Rupiah Terganjal Inflasi yang Tinggi
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kendati peluang rupiah untuk menguat masih terbuka lebar, namun hal itu tampaknya tidak akan mudah. Hambatan penguatan rupiah sekarang ini berasal dari adalah data inflasi yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Walau begitu, analis valas Rahadyo Anggoro menuturkan, rencana lelang SUN pemerintah senilai Rp6 triliun akan memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah. "Rupiah cenderung konsolidasi di level Rp9.370-9.400 per USD," jelas dia di Jakarta, Selasa (3/6/2012).

Kemarin, rupiah ditutup menguat, penguatan ini masih dipengaruhi oleh sentimen positif terhadap pertemuan pemimpin negara di kawasan Eropa. Sentimen positif dari benua Eropa itu mendorong investor untuk masuk ke aset berisiko di Indonesia.

"Pasar juga optimis, karena menduga Indonesia akan mengalami surplus dalam neraca perdagangan. Rupiah tercatat dibuka menguat 0,4 persen ke level Rp9.395 bahkan sempat menyentuh Rp 9.363. Ini level terkuat sejak 12 Juni lalu," ujarnya.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi Juni 2012 mencapai 0,62 persen, angka ini lebih tinggi dari inflasi Mei lalu sebesar 0,07 persen. Secara tahunan alias year on year inflasi Juni mencapai 4,53 persen, sementara inflasi tahun berjalan alias year to date (Januari-Juni 2012) mencapai 1,79 persen.

"Adapun pendorong inflasi Juni adalah cabai merah akibatnya kurang pasokan, karena masih ada hujan. Kenaikan harga cabai ini terjadi di 60 kota," tandasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement