Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Graha Banten Lampung Dukung Pembangunan JSS

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Kamis, 12 Juli 2012 |12:10 WIB
 Graha Banten Lampung Dukung Pembangunan JSS
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Universitas Negeri Lampung (Unila) menyatakan siap memberikan dukungan penuh terhadap proyek pembangunan Kawasan dan Infrastruktur Selat Sunda (KISS). Dukungan tersebut akan disediakan dalam bentuk penelitian dan pengembangan.

Direktur Utama PT Graha Banten Lampung Sejahtera, Agung R Prabowo, mengungkapkan, kerja sama juga dilakukan dalam penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), untuk mendukung proyek pengembangan JSS dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki oleh UNILA. "Kami menyadari proyek ini adalah proyek besar dan merupakan proyek bangsa Indonesia," ujar dia Gedung Artha Graha, Jakarta, Kamis(12/7/2012).

Saat ini PT GBLS tengah menyiapkan proyek sesuai dengan amanah pemerintah yang tertuang dalam Perpres No 86/2011, termasuk berkomunikasi dengan berbagai pihak dari dalam dan luar negeri. Perpres nomor 86 tanggal 2 Desember 2011 telah menetapkan konsorsium yang terdiri dari Pemda Lampung dan Pemda Banten dengan swasta sebagai pemrakarsa proyek.

"Pengembangan kawasan strategis dan infrastruktur selat sunda dilakukan dengan memanfaatkan sebesar-besarnya sumber daya dalam negeri dan pendanaan swasta," tukas Agung.

Sebagai informasi, seperti dikutip dari buku Public Private Partnership Proyek Infrastruktur di Indonesia yang dikeluarkan Bapenas, proyek JSS ini diperkirakan menelan dana sampai USD25 miliar atau Rp225 triliun yang ditargetkan konstruksi awalnya akan mulai di 2015 dan beroperasi 2025.

Jembatan yang menghubungkan Jawa-Sumatera sepanjang 27,4 kilometer itu rencananya akan digarap pihak konsorsium melalui PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS), yang telah membuat Pra-Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda, dan telah diserahkan pada Gubernur Banten, Lampung, dan pemerintah pusat pada 13 Agustus 2009.

Berikut rencana Ukuran dan Kapasitas Jembatan Selat Sunda. Lebar jembatan 60 meter, 2x3 jalur lalu lintas raya, 2x1 jalur darurat, lintasan ganda (double track) rel kereta, pipa gas, pipa minyak, kabel fiber optik cable, juga kabel listrik.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement