JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih mempunyai potensi menguat. Dengan penguatan tersebut, rupiah diproyeksikan bergerak di kisaran Rp9.420-RP9.450 per USD.
Analis Valuta Asing, Rully Nova, mengatakan kondisi nilai tukar rupaih terhadap dolar AS yang berfluktuasi masih dikarenakan oleh pengaruh eksternal. Salah satu sentimen yang mempengaruhi gairah investasi adalah pidato The Fed.
"Ada sentimen positif, pasar berspkeluasi akan ada sinyal yang kuat untuk The Fed akan melaksanakan kuantitif easing di AS. dan membuat beberapa currency menguat terhadap dolar AS," katanya di Jakarta, Kamis (19/7/2012).
Spekulasi tersebut berdasar atas sejumlah data di AS, yang menunjukkan hasil negatif. Menurut dia, berkaca dari kondisi tersebut pelaku pasar optimistis The Fed akan melakukan suatu kebijakan.
Sementara untuk sentimen dalam negeri, penguatan rupiah didorong statemen Moody's, yang masih menetapkan peringkat Indonesia di level layak investasi atau investment Grade.
Pada perdagangan kemarin, rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), menguat ke Rp9.463 per USD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp9.474 per USD. Menurut Bloomberg, rupiah berada di Rp9.473. Sementara menurut yahoofinance, rupiah bertengger di level Rp9.450 per USD. Dengan kisaran perdagangan harian di Rp9.447-Rp9.477 per USD.
(Martin Bagya Kertiyasa)