MEDAN - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara mencatat terjadinya peningkatan realisasi ekspor tembakau Sumut secara sangat signifikan. Pada semester I-2012, kinerja ekspor tembakau sumut meningkat 915 persen dibandingkan semester I-2011 lalu. Peningkatan itu salah satunya dikarenakan peningkatan penjualan Tembakau dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 2.
"Sejak penjualan langsung di Medan, terutama untuk tembakau deli dari PTPN 2, ekspor tembakau kita memang meningkat. Bahkan tergolong sangat signifikan. Dengan penjualan langsung di sini, kita memiliki posisi tawar untuk menentukan harga jual tembakau, termasuk untuk menaikkan harga jual," jelas Kepala Seksi Impor Hasil Pertanian dan Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Utara, Fitra Kurnia pada Okezone, Rabu (25/7/2012).
Fitra menambahkan, berdasarkan catatan Disperindag Sumut seluruh tembakau yang diekspor dari Sumatera Utara ditujukan ke Jerman.
"Konsumsi tembakau terbesar di dunia, khususnya tembakau Deli memang berasal dari negara tersebut. Apalagi kan di sana ada pelelangan. Jadi wajar saja kalau konsentrasinya masih ke sana," tambahnya.
Peningkatan ekspor tembakau ini pun diakui oleh PTPN 2 selaku produsen. Manager Distrik Tembakau PTPN 2 Bambang Sutrisno mengatakan, produksi tembakau di tahun lalu telah habis terjual pada akhir Juni 2012 dengan volume mencapai 1.173 ball. Seluruhnya merupakan tembakau deli kualitas terbaik, dengan harga rata-rata ekspor mencapai 39,9 euro per kilogram. Dimana Jerman menjadi negara tujuan utama ekspor, diikuti oleh Denmark dan Swedia.
"Kita sudah tidak punya tembakau lagi untuk diekspor. Produksi tahun lalu seluruhnya sudah habis. Totalnya 1.173 ball dengan dominasi tujuan ke Jerman. Selain itu, ada juga tembakau yang dijual kepada Djarum sebanyak 34 ball. Selanjutnya sedang dalam proses penjualan tembakau filler atau isi tembakau sebanyak 497 ball dengan harga USD4/kg. Dari sisi harga kita makin mantab, karena tidak ada pelelangan," pungkasnya.