Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Right Issue, BTN Kurangi Target Dana Jadi Rp1,8 T

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Kamis, 26 Juli 2012 |07:08 WIB
<i>Right Issue</i>, BTN Kurangi Target Dana Jadi Rp1,8 T
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mengungkapkan, pihaknya mengurangi target perolehan dana dari proses penawaran umum terbatas saham (rights issue) menjadi hanya sekira Rp1,6 triliun-Rp1,8 triliun dari sebelumnya sebesar Rp2 triliun.

"Jadi target harga di kisaran Rp1.250-Rp1.600. Insya Allah nanti masih dalam range itu, sehingga kami bisa meraih Rp1,6 triliun sampai Rp1,8 triliun," ungkap Direktur Utama BBTN Iqbal Latanro kepada wartawan di sela Seminar Nasional: "Sekadar Tambal Sulam Atau Perumusan Ulang?" di Ballroom Hotel Kempinsky, Jakarta, Rabu (25/72012) malam.

Iqbal melanjutkan, sebelumnya perseroan optimis pelepasan 10-11,9 persen saham baru, yang diperhitungkan tidak akan mendilusi kepemilikan saham pemerintah sebesar 60 persen sehingga akan memberikan tambahan modal mencapai Rp2 triliun.

"Dana tersebut cukup buat kami untuk memperkuat permodalan, dan mendukung ekspansi kredit," paparnya.

Dia pun optimis bahwa proses rights issue bisa dilakukan pada bulan Oktober mendatang, meskipun belum mengantongi izin dari DPR RI hingga saat ini. Menurutnya, pembahasan izin bersama DPR RI akan dilakukan pada akhir Agustus.

“Ada dua kali pembahasan di Komisi XI, pertama dengan manajemen BTN, dan kedua bersama dengan pemerintah sebagai pemegang saham. Pemerintah akan diwakili oleh menteri BUMN dan menteri keuangan. Sebelumnya dalam pembahasan di Komisi VI sudah disetujui," tuturnya.

Dia menambahkan untuk pelaksanaan paparan publik sendiri, lanjutnya, perseroan optimis bisa digelar pada September setelah memeroleh izin resmi dari DPR.  "Untuk pelaksanaan rights issue, diproyeksi bisa digelar pada minggu kedua Oktober," pungkasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement