Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Tekanan, Rupiah Melemah Lagi

Widi Agustian , Jurnalis-Kamis, 26 Juli 2012 |15:27 WIB
Banyak Tekanan, Rupiah Melemah Lagi
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih tertekan sejumlah sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. Alhasil, rupiah pun kembali melemah. Tekanan negatif dari buruknya sentimen bisnis Jerman dan Inggris di jurang resesi mempengaruhi performa rupiah hari ini.

Analis valas, Rahadyo Anggoro melanjutkan, sentimen negatif dari dalam negeri adalah banyaknya kebutuhan dolar oleh korporasi untuk melakukan pembayaran kewajibannya dalam mata uang asing.

Melihat suramnya kondisi perekonomian di zona Eropa mendorong lembaga pemeringkatan Moody's mengubah outlook Jerman, Belanda dan Luksemburg dari stabil menjadi negatif. Rilis data PMI Jerman merosot ke angka 43,3 dari periode sebelumnya 45,0 dan jauh dibawah prediksi pasar yaitu 45,3 hal ini menunjukkan aktivitas sektor manufaktur serta jasa menyusut melebihi ekspektasi pada Juli.

Data buruk tersebut keluar sehari setelah Moody's merevisi prospek rating Jerman. Moody's juga memperingatkan bahwa perekonomian terkuat Eropa mungkin harus menambah dukungan untuk Negara bermasalah seperti Spanyol dan Italia.

"Pergerakan Euro kemungkinan masih tidak jauh pada area USD1,2000 namun posisi tersebut masih dapat mengalami penurunan karena para pelaku pasar masih mencermati pertemuan para pimpinan the Fed pada Federal Reserve Meeting minggu depan yang akan membahas pemberian stimulus untuk perekonomian negeri Paman Sam tersebut," ungkapnya, Kamis (26/7/2012).

Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Kamis (26/7/2012) melemah ke Rp9.493 per USD dibandingkan periode perdagangan sebelumnya Rp9.490. Menurut Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp9.479 per USD.

Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di level Rp9.487 per USD. Di mana kisaran perdagangan harian ada di Rp9.487,5-Rp9.502,5.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement