JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ekspor Indonesia hingga akhir 2011 mengalami peningkatan sebesar 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat, angka ekspor Indonesia pada 2011 mencapai USD203,5 miliar.
"Menyangkut perdagangan, tercatat ekspor di 2011 USD203,5 miliar naik 29 persen d banding tahun sebelumnya," ungkap Presiden SBY, saat menggelar konferensi pers di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (27/7/2012).
Sedangkan untuk tahun ini, presiden menyebutkan, pada kuartal pertama perekonomian Indonesia mengalami penurunan menjadi 6,3 persen, dan diharapkan kuartal II bisa tetap terjaga di angka 6,3 persen. "Jika bisa dijaga 6,3 persen di kuartal II itu sudah bagus," tutur SBY.
Menurutnya, Indonesia dalam hal ini sedang ingin menyeimbangkan antara ekspor dan apa saja yang diperdagangkan di dalam negeri. "Antara ekspor dan apa saja yang diperdagangkan di dalam negeri harus sesuai, karena itu bisa meningkatkan perekonomian," papar SBY.
Diberitakan sebelumnya, defisit neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit pada Mei 2012. Defisit pada Mei, tercatat sebesar USD485,9 juta. Meski demikian, defisit pada Mei menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Jika dilihat secara kumulatif neraca perdagangan dari Januari hingga Mei 2012 mengalami surplus sebesar USD1,52 miliar. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa nilai ekspor pada Mei 2012 sebesar USD16,72 miliar, turun sebesar 8,55 persen dibandingkan Mei 2011.
(Martin Bagya Kertiyasa)