Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenaikan PTKP Akan Dorong Ekonomi Indonesia 0,1%

Fakhri Rezy , Jurnalis-Jum'at, 27 Juli 2012 |15:27 WIB
 Kenaikan PTKP Akan Dorong Ekonomi Indonesia 0,1%
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Naiknya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) diperkirakan akan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia 0,1 persen. Hal ini diumungkinkan jika kenaikan PTKP telah dinaikkan selama satu tahun.

"PTKP itu sekira 0,1 persen kalau efektif satu tahun, kalau tiga bulan lost-nya dihitung tiga bulan juga," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro, usai Salat Jumat, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (27/7/2012).

Bambang menambahkan, dengan kenaikan tersebut PTKP memang akan ada potensi kerugian negara. Dengan potensi kerugian selama setahun itu hampir Rp9 triliun.

Namun jika diberlakukan saat ini hingga akhir 2012 hanya berkisar Rp4,5 triliun, dan jika diterapkan 2013 dipastikan sekira Rp3 triliun. "Pembahasan mengenai PTKP ini akan dimulai pada rapat dengan DPR mendatang," ujar Bambang.

Sebelumnya, pemerintah berharap PTKP dari semula sekira Rp15 juta per tahun menjadi Rp24 juta per tahun bisa direalisasikan pada tahun pajak 2012. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan saat ini tengah dilakukan pembahasan mengenai hal tersebut.

Salah satu yang harus dilakukan terkait hal tersebut yaitu harus melakukan penyesuaian dengan good governance-nya. Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan PTKP yang ditujukan untuk para pekerja tidak akan mengganggu penerimaan negara.

"Kenaikan PTKP dari Rp15,84 juta menjadi Rp24 juta itu sudah saya bicarakan dengan Menteri Keuangan, jadi kita sudah hitung semua, tidak akan mengganggu secara keseluruhan penerimaan negara. Walaupun terjadi pengurangan pemasukkan dari sisi itu saja sekira Rp12 triliun," ujar Hatta.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement