JAKARTA - Menurut penelitian Institute for Development of Economic and Finance (Indef) ada dua hal yang melatarbelakangi kenapa harga pangan melonjak belakangan ini.
Peneliti sekaligus pendiri Indef Bustanul Arifin mengungkapkan, keddua hal tentang penyebab harga pangan melonjak, karena berkaitan dengan momen puasa, sehingga pola hidup masyaratkat konsumtif. Menurutnya sesuai hukum ekonomi, ketika kebutuhan meningkat maka harga juga ikut meningkat.
Bustanil menambahkan, yang kedua adalah teori ekspektasi yaitu perkiraan masyarakat (konsumen) akan adanya kenaikan harga dan perkiraan keanaikan harga di sisi pedagang, sehingga mendorong kenaikan harga.
"Semua konsumen mengira harga akan naik, sehingga memborong atau pedagang akan menimbun. Sehingga mendorong harga, produksi kedodoran," kata Bustanil Arifin saat Dialog Interaktif 'Perspektif Indonesia', bertajuk 'Lonjakan Harga Pangan dan Ancaman Krisis', di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Jakarta, Jumat (27/7/2012).
Selain itu, dia menjelaskan, produsen pangan juga mempengaruhi melonjaknya harga. Menurutnya, saat ini di hulu juga bermasalah. "Kira-kira laju permintaan pangan itu ditentukan oleh laju pertumbuhan penduduk, elastisitas," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)