JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membukukan laba bersih pada semester I-2012 sebesar 20,4 persen atau naik dari Rp2,73 triliun menjadi Rp3,29 triliun. Sementara total aset sebesar Rp316,872 triliun atau naik sebesar 21,6 persen dibanding posisi aset semester I-2011 sebesar Rp260,649 triliun.
Pertumbuhan aset BNI terutama didorong oleh kenaikan simpanan nasabah yang naik 21,3 persen dibanding posisi tahun sebelumnya atau menjadi Rp242,718 triliun per 30 Juni 2012 dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp200,138 triliun.
"Di samping itu untuk menghadapi gejolak ekonomi global, pada semester I-2012 BNI menerbitkan global bond senilai USD500 juta untuk jangka waktu lima tahun. Dana ini dipergunakan untuk memperkuat likuiditas valuta asing (valas)," demikian disampaikan manajemen perseroan, Senin (30/7/2012).
Adapun total pinjaman atau kredit yang disalurkan juga tumbuh secara moderat sebesar 17,4 persen dari Rp152,896 triliun menjadi Rp 179,441 triliun. Kenaikan pinjaman ini terutama didukung oleh kredit konsumer yang naik 30,7 persen, kenaikan pembiayaan syariah yang naik 29,4 persen, dan pinjaman segmen menengah yang naik 21,6 persen. Sementara komposisi pinjaman dari business banking mencapai 71 persen, konsumer dan retail mencapai 21,6 persen, serta sisanya dari cabang luar negeri sebesar empat persen dan anak perusahaan sebesar 3,3 persen.
Khusus untuk kredit konsumer, peningkatan pinjaman yang mencapai 30,7 persen dimotori oleh pertumbuhan kredit BNI Griya yang naik 46,7 persen pada semester I-2012 sebesar Rp21,6 triliun. Disusul dengan pertumbuhan nilai transaksi pemakaian kartu kredit yang mencatat kenaikan pinjaman sebesar Rp4,61 triliun atau naik 30,1 persen dibanding sebelumnya sebesar Rp3,54 triliun.
Adapun dana masyarakat pada Giro dan Tabungan (CASA) meningkat Rp31,3 triliun atau sebesar 25,7 persen, dengan CASA Rasio sebesar 63 persen. Meningkatnya dana giro dan tabungan pada BNI terutama disebabkan oleh perluasan jaringan cabang dan ATM serta membaiknya kualitas layanan BNI yang saat ini berada pada ranking empat berdasarkan survei dari Independent Surveyor.
Di sisi lain, dalam rangka pencapaian pertumbuhan berkelanjutan, BNI terus melakukan perluasan jaringan dan layanan melalui penambahan kantor cabang pembantu (sub branch) dan kantor kas (cash office). Pada semester I-2012, jumlah subbranch BNI mencapai 912 dibandingkan sebelumnya yang berjumlah 900. Selain itu, jumlah kantor kas BNI juga meningkat pesat dari 140 kantor pada semester I 2011, menjadi sebanyak 348 kantor di semester I-2012 ini.