Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Volume Penjualan Semen Indocement Naik 17,5%

Widi Agustian , Jurnalis-Selasa, 31 Juli 2012 |19:26 WIB
Volume Penjualan Semen Indocement Naik 17,5%
Ilustrasi. (Foto: Heru Haryono/okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan total volume penjualan semen sebesar 8,74 juta ton. Meningkat 17,5 persen di semester I-2012. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, total volume penjualan perseroan mencapai 7,44 juta ton. Sebagian besar terserap untuk kebutuhan domestik.

Corporate Secretary INTP Sahat Pangabean mengatakan, konsumsi semen domestik tercatat sebesar 8,69 juta ton atau naik 21,8 persen dari penjualan tahun lalu sebesar 7,13 juta ton. Angka tersebut merupakan pencapaian tertinggi yang dibukukan perseroan.

"Ini volume tertinggi dalam sejarah perseroan untuk penjualan domestik pada semester pertama," katanya ditemui wartawan di kantornya, Selasa (31/7/2012).

Dia menambahkan, tingginya pencapaian ini didorong oleh permintaan yang kuat pada sektor swasta seperti  perumahan dan gedung bertingkat terutama di Pulau Jawa yang mencapai 55 persen dari total permintaan domestik. Serta telah meningkatkan pangsa pasar perseroan dari 31,1 persen menjadi 33 persen.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2012, perseroan membukukan kenaikan laba 25,26 persen menjadi Rp2,16 triliun, dibandingkan periode yang sama 2011 yang mencapai Rp1,72 triliun. Seiring dengan itu, pendapatan perseroan naik 29,39 persen menjadi Rp8,19 triliun pada semester pertama 2012 secara year on year dari Rp6,33 triliun.

Kewajiban perseroan naik menjadi Rp4 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 senilai Rp2,41 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp16,82 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp15,73 triliun. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi Rp9,33 triliun pada 30 Juni 2012 dari 31 Desember 2011 sebesar Rp6,86 triliun.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement