SURABAYA - Pada semester satu 2012 ini, perdagangan dalam negeri yang melalui pelabuhan di PT Pelindo III (Persero) mencapai 54 persen. Sedangkan perdagangan luar negeri mencapai 46 persen.
Humas Pelindo III Edy Priyanto menjelaskan, secara umum arus barang selama semester satu 2012 sebesar 47,145 juta ton atau 149 persen dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar 31,747 juta ton.
"Tercapainya arus barang dalam satuan ini terutama disebabkan peningkatan pada pelabuhan Tanjung Perak, Kotabaru, dan Tanjung Intan," kata Edy dalam keterangan yang diterima Okezone, Senin (6/8/2012).
Sedangkan di pelabuhan Tanjung Perak, arus barang terealisasi sebanyak 6,7 juta ton atau 123 persen dari anggaran yang disebabkan karena meningkatnya jumlah barang impor terutama steel product, raw sugar, dan pupuk. Sementara di pelabuhan Kotabaru terealisasi sebanyak 19,066 juta ton atau 263 persen dari anggaran karena meningkatnya produksi batu bara di TUKS.
"Di pelabuhan Tanjung Intan terealisasi sebanyak 3.27 juta ton atau 136 persen dari anggaran yang disebabkan meningkatnya kegiatan bongkar muat komoditi batubara, pasir besi, gandum dan klinker," tambahnya.
Sedangkan arus barang dalam satuan meter kubik (m3) hanya tercapai 2,93 juta ton (m3) atau 96 persen dari anggaran yang ditetapkan sebanyak 3.06 juta ton. Realisasi tersebut tercapai 120 persen dibandingkan realisasi tahun lalu. Ketidaktercapaian target arus barang dalam kubikasi tersebut ini terutama disebabkan pada pelabuhan Tanjung Perak, Banjarmasin dan Tanjung Emas.
"Di pelabuhan Tanjung Perak, arus barang hanya terealisasi sebesar 470 ribu M3 atau 57 persen dari anggaran yang disebabkan karena menurunnya arus barang kubikasi pada general cargo hanya tercapai sebesar 19 persen. Sedangkan di Pelabuhan Banjarmasin terealisasi 297 ribu M3 atau 54 persen dari anggaran yang disebabkan menurunnya ekspor kayu lapis/plywood akibat berkurangnya permintaan ekspor," jelas dia.
Di Pelabuhan Tanjung Emas, arus barang terealisasi sebesar 451 juta M3 atau 89 persen dari anggaran yang disebabkan menurunnya volume bongkaran general cargo.
"Sementara di pelabuhan Tanjung Intan hanya terealisasi 9,977 juta ton atau 97 persen dari anggaran karena menurunnya jumlah muatan crude oil yang akan diproses ke dalam Kilang Pertamina yang rusak akibat kebakaran pada 2011," tandasnya. (gna)
(Rani Hardjanti)