MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor tembakau Sumatera Utara pada Semester I-2012 sebanyak USD123,219 juta. Realisasi ini meningkat 8,01 persen dibandingkan semester yang sama tahun lalu, yang hanya USD114,084 juta.
“Kenaikan sekitar 8,01 persen untuk komoditas tembakau kita ini sangat menggemberikan. Karena peningkatan ini terjadi di tengah krisis ekonomi di negara tujuan ekspor komoditas itu. Jumlahya hingga semester I-2012 ini pun telah mencapai USD 123,219 juta," jelas Kepala BPS Sumut Suharno, Senin (13/8/2012).
Suharno menyebutkan, kenaikan nilai ekspor tembakau ini sudah terlihat sejak awal tahun. Tren realisasinya selalu menunjukkan pergerakan yang positif, meski di rentang yang cukup sempit. “Ternyata meski berdampak akibat krisis ekonomi, ternyata produk tembakau kita masih menjadi komoditas yang disukai pasar internasional," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara Irfan Mutyara meminta agar pemerintah terus berupaya mempertahankan kuantitas ekspor tembakau asal Sumut ini. Di samping karena produk ini telah menjadi produk internasional Indonesia yang cukup ternama, keberlangsungan ekspor komoditas ini juga penting untuk menambah jenis komoditas ekspor, sehingga Indonesia dapat terhindar dari kerugian akibat fluktuasi harga jual.
“Pemerintah harus mendukung ini, apalagi telah ada BUMN yang secara spesifik mengurus komoditas ini. Jangan sampai nanti telah beralihfungsi baru diributin. Ini akan membuat produk ekspor kita makin beragam, dan makin jauh dari dampak fluktuasi akibat intervensi perekonomian dunia," ungkapnya
Untuk diketahui, kenaikan nilai ekspor itu juga menepis keraguan terkait lelang tembakau yang masih dilakukan di Bremen, Jerman. Dan sejauh ini tak ada masalah yang terlalu berarti. Tembakau merupakan satu dari 10 golongan barang utama ekspor Sumut sehingga kenaikan atau penurunan nilai ekspor sangat mempengaruhi total devisa daerah itu.
(Widi Agustian)