JAKARTA - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini menyatakan permasalahan PT PLN (Persero) yang telah gagal berhemat Rp37 triliun merupakan sebuah kesalahpahaman dalam komunikasi.
Rudi mengatakan, hasil temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan PLN gagal berhemat sebesar Rp37 triliun pada 2009 dan 2010 tersebut seperti berlian, bisa dipandang dari beberapa sisi.
"Itu miss communication, itu ada berbagai sisi dari sebuah berlian, ada Rp37 triliun itu sisi korupsi, ada sisi heroisme, jadi ada sisi, view yang berbeda-beda," kata Rudi, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Menurut Rudi, kalau dipandang dari sisi heroik, ketika Dahlan Iskan menjabat sebagai direktur utama PLN telah mengambil langkah yang tepat karena jika tidak dilakukan maka akan ada pemadaman listrik di daerah Jakarta dan sebagian daerah Sumatera.
"Itu salah satu saja (Jakarta padam). Kalau tidak dilakukan itu akan terjadi kegelapan. Namun, efeknya itu bukan hanya Jakarta tetapi juga sampai Sumatera," jelas Rudi.
Rudi menambahkan, PLN juga telah melakukan efisiensi, sehingga Dahlan Iskan dapat mempertanggungjawabkan temuan audit BPK tersebut.
"Sejauh yang saya kelola dengan metode dimention lost, PLN sudah melakukan efisiensi, tapi harga di atas kertasnya naik. Jadi bersabar saja dulu. Saya yakin Pak Dahlan bisa menjelaskan ke DPR," tutup Rudi.
(Widi Agustian)