Dalam 5 Tahun, Pertamina Targetkan Tambah 2 Kilang
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan keberadaan kilang tergantung oleh kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi ketahanan energi di negeri ini.
Vice President Corporate Communicatioan Pertamina Ali Mundakir mengatakan, kilang merupakan bisnis yang sangat marginal keuntungannya. Terkait penambahan kilang, menurut Ali adalah pilihan kebijakan pemerintah.
Menurut dia, bila pemerintah tidak menambah kilang, Indonesia akan terus menerus bergantung pada impor. "Apakah kita ingin terus bergantung pada impor," kata Ali saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Ali menambahkan, Pertamina selaku perusahaan negara yang bergerak di bidang perminyakan telah memproyeksikan pembangunan kilang untuk ketahanan enegi di dalam negeri.
Saat ini, Pertamina menargetkan penambahan kilang sebanyak dua buah pada tahun 2018. "Kita sudah bikin proyeksi, supaya ketahanan energi kita tak pengaruh dari luar tapi itu tergantung kebijakan," ungkap Ali.
Ali mengungkapkan, saat ini Pertamina sudah memiliki enam kilang di Plaju, Balongan, Cilacap, Balikpapan, Dumai, Kasim Papua dengan volume antara 200-300 ribu barel dengan total satu juta barel jika sudah diolah menjadi 800 barel.
"Produksi dalam negeri 800 ribu barel sementara konsumsi 1,3 juta berel per hari," tutup Ali.
