Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

LPG 3 KG Langka, Pertamina Gelar Operasi Pasar

Bramantyo , Jurnalis-Rabu, 06 Februari 2013 |17:33 WIB
 LPG 3 KG Langka, Pertamina Gelar Operasi Pasar
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

SOLO - PT Pertamina (Persero) regional Jawa Tengah-DIY menggelar operasi pasar menyusul kabar kelangkaan LPG tabung 3 kg terjadi di wilayah keresidenan Pati tepatnya di tiga Kabupaten yaitu Kudus, Jepara dan Blora. Pertamina membagikan 2.240 tabung di tiga kabupaten.

Humas Pertamina Pemasaran Jateng & DIY Heppy Wulansari mengatakan, dalam operasi pasar ini, LPG 3 kg tersebut didistribusikan pada tiga titik yang dilaporkan kehabisan LPG. Seperti di Kecamatan Jekulo, Mejobo, dan Dawe, Kudus Jawa Tengah PT Pertamina memberikan jatah LPG sebesar 560 tabung gas LPG.

"Agar tepat sasaran, operasi pasar ini ditujukan khusus untuk konsumen rumah tangga dan menunjukkan identitasnya guna menghindari pembelian berulang. Kami juga menggandeng Hiswana dan aparat keamanan untuk membantu kami melakukan operasi pasar," jelas Heppy dalam surat elektronik kepada Okezone, Rabu (6/2/2013).

Heppy membantah bila operasi pasar yang digelar di tiga daerah di bawah Karesidenan Pati memang dilakukan disebabkan terjadinya kelangkaan LPG tabung 3 kg di wilayah tersebut. Sebaliknya, Pertamina tidak mengurangi alokasi LPG 3kg di Kudus maupun wilayah lainnya di Jawa Tengah. Pada Bulan Januari, menurut Heppy, tercatat realisasi LPG 3 kg di Kudus mencapai 469 ribu tabung per bulan. Konsumsi tersebut jauh lebih cukup mengingat di tahun 2012, rata-rata konsumsi LPG 3 kg masyarakat Kudus hanya sekira 435 ribu tabung per bulan.

"Dari hasil pemantauan lapangan diindikasikan adanya ada peningkatan konsumsi LPG 3 kg di tiga wilayah di Kudus tersebut. Peningkatan konsumsi dindikasikan pada tiga hal yaitu peralihan konsumen pengguna kayu bakar ke LPG 3 kg akibat curah hujan yang tinggi adanya penyerapan dari pengguna dari sektor peternak ayam dan bertambahnya jumlah pengecer," paparnya.

Terkait hal tersebut, Heppy menjelaskan bahwa untuk peralihan pengguna dari kayu bakar sifatnya temporer dan bisa diatasi dengan penambahan alokasi (extra dropping). Namun, untuk dua permasalahan lainnya perlu adannya penanganan lebih intens dari Pemda setempat.

"Jika pertenak kaya masuk dalam kriteria UKM maka alokasinya harus benar-benar dihitung dan dimasukkan dalam usulan kuota setiap tahun. Sedangkan terkait pengecer, diharapkan Pemda dapat melakukan penataan jalur distribusi LPG 3kg dan peningkatan pengawasan agar pengecer tidak memainkan harga ke konsumen," jelasnya.

Heppy menjamin bila stok LPG yang dimiliki PT Pertamina dalam kondisi aman. Hal ini juga terjadi di agen maupun pangkalan stok juga cukup tersedia dan penyaluran LPG 3kg dalam kondisi lancar sehingga masyarakat tidak perlu kuatir. Monitoring ketersediaan LPG, tambah Heppy, akan terus dilakukan PT Pertamina, dengan melibatkan Pemda dan aparat setempat.

Selain menggelar operasi pasar dengan mendistribusikan LPG tabung 3 kg di Kudus, Jawa Tengah. Pertamina juga menggelar operasi serupa di Jepara dan Kudus. Di Jepara, PT Pertamina mendistribusikan LPG tambahan sebesar 1.120 tabung. Sedangkan untuk Kabupaten Blora, PT Pertamina mendistribusikan tabung LPG tambahan sebanyak 2.240 tabung.

"Seperti halnya di Kudus, di ke dua wilayah tersebut diindikasikan ada peningkatan konsumsi akibat banyak pengguna kayu bakar yang beralih ke LPG 3kg. Kami mengimbau masyarakat agar membantu kami mengawasi pendistribusian ini. Jika menemukan indikasi penyimpangan, masyarakat dapat menginformasikan di Contact Pertamina 500000 atau langsung melaporkan ke aparat," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement