Online Shopping? Rajin Buka Google!"" />
JAKARTA - Banyak jalan menuju Roma, pepatah tersebut mungkin benar adanya jika ingin menginginkan sesuatu. Apalagi bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis milik pribadi.
Jeli melihat peluang juga menjadi kunci utama seorang pengusaha. Era yang semakin maju pun membuat seseorang harus pandai menyiasati kompetisi usaha yang makin dinamis. Contohnya berbisnis melalui media online.
Pakar sosial media yang juga penggagas sebuah media online, Nukman Luthfie membagi tips atau cara untuk bisa bersaing dalam online shopping/e-commerce.
"Jika ingin sukses dalam online shopping, selain sedekah, salat, ngaji, sering-seringlah membuka Google. Agar tahu barang yang kita jual itu dicari oleh pembeli atau tidak. Jika barang jualan kita tidak dicari, maka kita sendiri yang harus mencari pembelinya itu sendiri," ungkap Nukman, di Pesta Wirausaha 2013 yang diadakan Komunitas Tangan di Atas, di Gedung Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/2/2013).
Nukman menjelaskan, saat ini merupakan era kelas menengah, di mana penduduk Indonesia termasuk di dalamnya. Sebagian besar kelas menengah, tambahnya, adalah pengguna internet.
"Karena ini adalah pasar besar, diperkirakan di Indonesia yang menggunakan internet di 2012 sekira 6,932 juta atau naik 39 persen dari sebelumnya sebesar 4,970 juta di 2011," tuturnya.
Seperti diketahui, masyarakat kelas menengah saat belanja diperkirakan rata-rata bisa menghabiskan Rp150 ribu setiap belanja. Menurutnya, belanja kelas menengah meliputi fashion dan dilakukan dengan menggunakan online shopping.
Ditambahkan Nukman, pengguna internet di Indonesia merupakan pembeli yang cerdas, karena bisa mencari barang yang ingin dibeli dengan melalui Google. Bahkan, bisa didapat dengan harga yang murah.
"Jika ingin menjadi online shopping, yang pertama kita ketahui adalah conversion rates (yang datang berapa orang, yang beli berapa orang), engagement (mengapa orang datang ke website kita), dan sosial," jelasnya.
Nukman juga mengatakan, jika ingin menjadi seorang enterpreneur, jadilah enterpreneur yang kreatif. "Kalau kita jadi pengusaha, background pendidikan tidak penting, jika ingin jadi pengusaha atau punya cita-cita lainnya, tekuni bidang itu sebelum orang lain lebih bisa dari kita," tutupnya.