JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tetap disarankan menjaga tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di 5,75 persen untuk ke-12 kalinya. Namun, Bank Sentral disarankan menaikkan tingkat suku bunga fasilitas Bank Indonesia (Fasbi) sebesar 25 basis poin.
"Fasbi dinaikkan 25 bps untuk menjaga inflasi karena faktor impor yang masih tinggi," ungkap Ekonom BNI Ryan Kiryanto dalam pesan singkat kepada Okezone, Selasa (12/2/2013)
Bila BI menaikkan suku bunga Fasbi, menurut Ryan, perbankan dan sektor riil akan lebih leluasa untuk bergerak dan ekspansi ketimbang menyimpan uangnya di Bank Sentral.
"Selain itu, realisasi inflasi 2013 (ytd) masih rendah di bawah lima persen dan terus adanya bayangan ketidakpastian ekonomi dunia terhadap ekonomi RI," tambahnya.
Senada dengan Ryan, Purbaya menyebut tidak ada alasan BI untuk mengubah tingkat suku bunga acuan di bulan ini, kendati inflasi Januari tercatat tinggi di 1,03 persen.
"Tidak ada alasan bagi BI untuk mengubah kebijakan suku bunga karena inflasi masih terkendali di bawah lima persen," prediksi Purbaya.