Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Target Inflasi Tahunan Dipastikan Meleset

Rezkiana Nisaputra , Jurnalis-Sabtu, 06 April 2013 |15:26 WIB
Target Inflasi Tahunan Dipastikan Meleset
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pengamat Ekonomi dari UGM Tony Prasetiantono menilai target inflasi pemerintah sebesar 4,9 persen (year on year)  gagal tercapai. Pasalnya, angka inflasi Maret masih tinggi sebesar 0,63 persen.
 
"Target inflasi pemerintah 4,9 persen pasti gagal tercapai, dan batas atas BI sebesar 5,5 persen juga sulit dicapai. Saya terkejut inflasi Maret masih tinggi sebesar 0,63 persen," ujar Tony Prasetiantono saat dihubungi Okezone, Sabtu (6/4/2013).
 
Tony berpendapat, upaya pemerintah dalam memperbaiki tata niaga agar harga bawang merah, putih dan juga cabai untuk turun belum berhasil. Hal ini terlihat dari inflasi di bulan Maret masih tinggi yaitu 0,63 persen.
 
Namun menurutnya BI dan pemerintah masih punya harapan di bulan April dengan cara relaksasi pelarangan impor dan tata niaga, Hal tersebut diperkirakan bisa menekan inflasi di bulan April kembali normal, yakni di bawah 0,2 persen.
 
"Relaksasi pelarangan impor dan perbaikan tata niaga bisa menyebabkan inflasi April kembali normal yaitu di bawah 0,2 persen, maka inflasi yoy bisa ditekan ke 5,5 persen," jelas dia.
 
Dalam hal ini, jika pemerintah dan BI bisa melakukan hal tersebut, maka BI rate untuk sementara ini masih bisa ditahan pada level 5,75 persen.
 
"Saya duga BI masih akan menunggu respons di pasar uang sebelum memutuskan, apakah BI rate tetap pada 5,75 persen atau tidak," tukas Tony.
 
Sebelumnya Gubernur BI Darmin Nasution melihat angka inflasi hingga bulan Maret tercatat 5,9 persen yoy, hal tersebut bukan berarti tidak ada kemungkinan untuk kembali mengalami penurunan.
 
"Inflasi itukan bisa naik dan bisa turun. Jangan hanya mengira kalau sudah naik, maka tak bisa turun kembali," imbuhnya.
 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement