Rupiah Ditaksir Kalah Saing dari Dolar AS
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih dalam teritori negatif. Hal ini dipengaruhi sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see terhadap pidato The Fed.
Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, pidato The Fed pasca rilis data nonfarm payrolls, yang akan menyampaikan pandangannya terhadap ekonomi AS. Selain itu, the Fed juga akan mengumumkan suku bunganya dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
"Meski Rupiah mendapat sentimen positif dari kenaikan current account Jepang, namun turunnya data forex reverses Indonesia, dan sentix investor confidence zona euro makin melemahkan dolar AS," katanya di Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu pertemuan moneter dari Bank Indonesia (BI) yang akan dilakukan pada Kamis 11 April ini, dan pada Kamis dinihari, pasar juga akan menunggu hasil dari FOMC The Fed dan pada Jumat dihadapkan pada pertemuan Euro Group.
"Pelaku pasar akan cenderung konsolidasi sambil menunggu hasil dari data maupun pertemuan tersebut, sehingga pergerakan rupiah diperkirakan masih berada di teritori negatif," katanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)
