MADINA - Penjatahan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar telah mempengaruhi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Mandailing Natal, Sumatera Utara, membuat pemilik kendaraan rela antre hingga 1 kilometer untuk mendapatkan jatah BBM.
Meski jatah BBM jenis solar untuk SPBU yang ada di Jalan Willem Iskandar Kota Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara ini baru masuk, namun puluhan truk sejak subuh pagi tadi sudah rela mengantre di sepanjang jalan menuju SPBU ini, mereka rela mengantre demi mendapatkan solar, karena jika tidak, maka perjalanan mereka akan terganggu akibat sejumlah SPBU mengalami kelangkaan solar.
Para supir yang mengantre mengaku terpaksa menunggu di SPBU berjam-jam, untuk membeli solar di SPBU. Karena, untuk membeli solar secara eceran, para supir mengaku tidak mampu karena harganya yang mencapai Rp11 ribu per liternya, sementara di SPBU yang lain yang ada di Mandailing Natal.
Antrean untuk mendapatkan bahan bakar jenis solar ini juga mengganggu lalu lintas karena setengah badan jalan kota terpakai untuk antrean truk dan mobil penumpang. Pihak SPBU mengaku jatah BBM jenis solar memang di kurangi, biasanya SPBU ini mendapatkan jatah satu tangki setiap harinya atau 18 ribu liter, sejak dua minggu terakhir.
Akan tetapi, kebijakan pertamina berubah sehingga jatah di kurangi menjadi satu tangki dalam dua hari, kondisi ini diduga yang menjadi penyebab kelangkaan solar di sejumlah SPBU.
Para supir berharap agar pemerintah dan pertamina membahasa kembali kebijakan mereka yang mengurangi jatah BBM jenis solar bersubsidi, dan berakibat kepada kelangkaan solar, yang paling merasakan adalah para supir yang terkadang akibat ketiadaan bahan bakar, perjalanan mereka terkendala.
(Martin Bagya Kertiyasa)