BANDUNG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sai Aqil Siradj menyatakan setuju harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan oleh pemerintah. Tapi hal itu harus diimbangi dengan kompensasi yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh publik.
"Harus ada subsidi silang yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat kecil. Kita setuju saja harga BBM naik, tapi harga kebutuhan pokok dimurahkan," kata Said di Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/5/2013).
Selain kebutuhan pokok, ia berharap juga ada kompensasi bagi masyarakat untuk kebutuhan lainnya, misalnya untuk pendidikan, pupuk, dan listrik. "Tinggal kompensasinya itu yang tepat sasaran," jelasnya.
Dia menyatakan, yang dibutuhkan saat ini bukan bantuan langsung tunai (BLT) seperti yang pernah dilakukan sebelumnya. "BLT itu tidak menyelesaikan masalah, hanya obat masuk angin," cetusnya.
Said mengaku punya alasan tersendiri kenapa mendukung kenaikan harga BBM. Yang paling utama adalah harga minyak mentah dunia yang cukup mahal. "Kalau tidak dinaikkan BBM, maka negara bangkrut," ucapnya.
Soal kenaikan BBM, Said mengatakan pemerintah pasti sudah memperhitungkannya. "Saya kira itu sudah diperhitungkan dengan matang," tandasnya.
(Widi Agustian)