JAKARTA - DPR akan menentukan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dalam sidang paripurna pada hari ini. Namun, tidak semua partai sepakat akan kenaikan BBM bersubsidi ini.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo menyatakan, PDIP akan mengajukan Rancangan APBN-Perubahan 2013 tandingan sebagai penolakan APBN-Perubahan yang ditawarkan pemerintah.
"Nanti akan disampaikan sikap resmi dalam forum paripurna. Alasan-alasan fraksi dipersiapkan untuk mengajukan APBN-Perubahan tandingan," kata Tjahjo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2013).
"Kita masih optimistis akan konsep APBN-Perubahan, tandingan mudah-mudahaan diterima anggotta DPR yang lain," tambahnya.
Dia melihat, ada agenda jangka pendek dalam memasuki pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 mendatang. Menurutnya, alasan pemerintah menaikkan BBM bersubsidi untuk menyelamatkan anggaran tidak relevan. "Kan (anggaran) tidak juga (jebol). Sekarang kan harga-harga sudah naik menjelang bulan puasa, masa Liburan, dan seterusnya," paparnya.
Paparnya, walau PDIP memiliki suara minoritas, tapi suara rakyat soal kenaikan harga BBM ini harus diperhitungkan. "Suara rakyat harus dipertimbangkan," jelasnya.
Dalam paripurna yang akan diselenggarakan hari ini merupakan pembicaraan tingkat II pengambilan keputusan terhadap RUU tentang perubahan atas UU nomor 19 tahun 2012 tentang APBN tahun anggaran 2013.
(Martin Bagya Kertiyasa)