JAKARTA - Pada perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahap upreversal di atas area oversold. Diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.785-4.805 dan resistance 4.855-4.873.
"Laju IHSG yang berada di atas target resisten kami 4.810-4.827 masih memberikan harapan akan kelanjutan rebound," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dengan kenaikan yang sedikit bersifat terbatas terlihat bahwa pelaku pasar sedang menahan diri. "Diharapkan langkah wait and see ini tidak mendorong aksi profit taking untuk mengantisipasi pertemuan The Fed dan kepastian tanggal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)," jelasnya.
Sementara itu, meski bursa saham Asia melaju variatif karena adanya kabar negatif dari Jepang dan China namun, dengan positifnya bursa saham Asia dan adanya rilis kepastian kenaikan harga BBM dalam rapat paripurna yang diadakan DPR membuat IHSG masih mampu bertahan positif.
"Pelaku pasar pun memanfaatkan momen tersebut untuk kembali mengakumulasi beberapa saham, terutama saham-saham big caps," ujar Reza.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level tertingginya 4.862,01 di pertengahan sesi II, dan menyentuh level terendahnya 4.794,82 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.840,45.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
(Martin Bagya Kertiyasa)