JAKARTA - Tekanan jual yang masih menghantui perdagangan serta sentimen yang datang silih berganti membuat pergerakan IHSG diperkirakan melemah dan berada di sekitar area oversold. IHSG diperkirakan akan berada pada support 4.405-4.415 dan resistance 4.456-4.486.
Menurut Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, belum adanya trigger positif pada pergerakan IHSG membuat peluang rebound kemungkinan masih akan tertunda.
"Harapan positif terhadap IHSG pascaberhasil masuk dalam target resisten 4.554-4.587 langsung sirna dengan laju IHSG yang kembali menabrak target support kami 4.432-4.496," katanya di Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Sementara itu, IHSG masih terkena tekanan jual, bahkan dengan adanya kepastian waktu kenaikan harga BBM yang telah diumumkan di akhir pekan kemarin juga belum mampu membalikkan pasar.
"Padahal, sentimen tersebut terus mewarnai pasar selama kurang lebih dua pekan terakhir, namun tmpaknya pasar sedang mencari sentimen negatif lainnya untuk membuat IHSG semakin terpuruk, selain dari faktor profit taking semata," jelasnya.
Kepanikan berlebihan dan masih jualannya asing membuat IHSG tidak kuat bertahan lama di zona positif di awal sesi perdagangan kemarin.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.561,55 (level tertingginya) di awal sesi I dan menyentuh level 4.429,46 (level terendahnya) di akhir sesi II dan berakhir di level 4.515,37.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
(Widi Agustian)