Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UKM Hanya Jadi Jargon Kampanye

Hendra Kusuma , Jurnalis-Rabu, 26 Juni 2013 |17:23 WIB
UKM Hanya Jadi Jargon Kampanye
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan pihaknya akan fokus meluncurkan program-program mendorong peningkatan (scaling up) usaha kecil (small enterprise) ke level menengah (middle enterprise). Akan tetapi, salah satu penghambat kemajuan pengusaha kecil yang dihadapi adalah persepsi yang keliru dan marjinalisasi pengertian tentang UKM.
 
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa menilai, ada marjinalisasi pemahaman tentang UKM. Perusahaan besar menganggap UKM hanya sebagai sasaran corporate social responsibility (CSR), UKM juga rawan politisasi atau jadi jargon kampanye.

"Pada tingkat produksi, UKM hanya diidentikkan dengan produk kerajinan dan cinderamata. Kadin melihat ini kurang menguntungkan bagi UKM," kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Erwin menjelaskan, Kadin akan bekerja keras melakukan rebranding dan mereposisi UKM. Menurut Erwin, Kadin akan mendorong UKM-UKM yang memiliki value added bagi perekonomian dan berorientasi pada teknologi. Pasalnya, UKM itu tidak hanya melulu soal kerajinan.
 
Lanjut Erwin, dirinya mengungkapkan, sebagai contoh UKM China yang telah mampu mengekspor produk-produk yang memiliki nilai tambah dan berteknologi tinggi.

"Misalnya mereka itu banyak barang-barang dari China itu kan dibuat oleh UKM di sana seperti baut-baut, suku cadang bahkan mesin-mesin. Ini sudah dilakukan UKM di sana, mereka bermitra dengan perusahaan besar," ujar Erwin.
 
Kendati demikian, dengan citra yang kurang tepat tersebut, telah membuat UKM di Indonesia sulit berkembang dan belum cukup memberi kontribusi besar bagi Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk itu, Kadin akan membuat blueprint UKM, melakukan sosialisasi mindset UKM yang integratif, dan menggalang kerjasama dengan semua stakeholder UKM. 

"Kita siap jadi Rumah Besar UKM nasional. Kita butuh persepsi UKM yang lebih segar dari seluruh pemangku kepentingan terhadap peran strategis UKM melalui rebranding dan rejuvenation, identitas baru UKM," tutupnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement