Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cuma Rupiah yang Bertahan dari Gempuran Dolar

Fakhri Rezy , Jurnalis-Selasa, 02 Juli 2013 |11:51 WIB
Cuma Rupiah yang Bertahan dari Gempuran Dolar
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bank Dunia (World Bank/WB) mencatat dampak keputusan Federal Reserve yang mengurangi Quantitatif Easing (QE), telah memberikan tekanan pada seluruh mata Uang di dunia. Namun, di antara semua mata uang tersebut, rupiah merupakan mata uang yang paling stabil.

"Rupiah sebenarnya melemah tapi tidak terlalu besar dari yang lain, dan ini menarik," ujar Ekonom Utama Bank Dunia Ndiame Diop, di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Ndiame mengatakan, apresiasi rupiah di dalam perdagangan menunjukkan performa yang lebih baik ketimbang negara lain. Sementara apresiasi yang paling kuat, dibukukan oleh dolar Amerika serikat (AS). Oleh karena itu, dia menilai perlunya kebijakan untuk membantu produksi dalam negeri, khususnya kebijakan pada sektor nonkomoditas.

"Saat ini tidak mengacu pelemahan dan penguatan rupiah, ini terkait apresiasi yang akan lebih bagus bila melihat defisit current account untuk manufaktur," ujar Ndiome.

Sekadar informasi, Bank Dunia melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami perlambatan pada kuartal I-2013 sebesar enam persen sedikit lebih lemah dari yang diperkirakan sebelumnya. Melemahnya prospek ekonomi, juga terlihat dengan semakin menurunnya harga komoditas dan adanya indikasi perlambatan pertumbuhan investasi yang lebih besar dibandingkan awal perkiraan.

Turunnya kepercayaan konsumen sebagai antisipasi reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), karena kenaikan inflasi jangka pendek dan koreksi terhadap pasar saham akhir-akhir ini, juga membebani permintaan dalam negeri.

Selain itu, lambatnya pertumbuhan ekspor diperkirakan akan lebih lemah dan pertumbuhan impor diperkirakan akan lebih kecil, yang mencerminkan melemahnya prospek investasi. Walau begitu, peningkatan harga BBM bersubsidi yang cukup besar akan membantu defisit APBN 2013, dengan proyeksi penghematan sebesar Rp42 triliun untuk tahun Ini.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement