Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar AS Diprediksi Kembali "Gencet" Rupiah

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2013 |07:59 WIB
Dolar AS Diprediksi Kembali
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih berada di zona negatif. Para pelaku pasar merespons rilis naiknya factory orders di AS, dan akan mengalihkan dana mereka ke dolar AS.

"Pelaku pasar juga wait and see terhadap rilis data-data ketenagakerjaan yang akan dirilis lebih awal sehari, sebelum libur kemerdekaan AS," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Lebih lanjut dia menjelaskan, laju pelemahan euro pun ikut berimbas pada penurunan rupiah. Pasalnya, sentimen turunnya obligasi Portugis karena mundurnya dua menteri penting, serta naiknya borrowing cost Italia dan Spanyol yang memunculkan spekulasi krisis zona biru semakin parah.

Di sisi lain, menguatnya dolar Australia, karena naiknya neraca perdagangan, masih memberikan sentimen positif dari langkah Reserve Bank of Australia (RBA) yang masih mempertahankan tingkat suku bunganya di level 2,75 persen, dan outlook positif atas ekonomi Australia.

"Tetapi, laju pelemahan Rupiah tertahan oleh sentimen menguatnya AUD setelah rilis naiknya neraca perdagangan Australia," jelasnya.

Pada perdagangan kemarin, Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp9.941 per USD, dengan kisaran perdagangan Rp9.891-Rp9.991 per USD. Sementara, Bloomberg mencatat rupiah di Rp9.978 per USD, dengan pergerakan harian di kisaran USD9.935-USD10.040 per USD.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement