Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jelang Puasa, Harga Cabai di Padang Mulai "Pedas"

Rus Akbar , Jurnalis-Senin, 08 Juli 2013 |14:12 WIB
Jelang Puasa, Harga Cabai di Padang Mulai
Foto: Rus Akbar
A
A
A

PADANG - Menjelang puasa, beberapa harga bahan pokok mulai naik,  terutama harga cabai, bawang, daging minyak curah. Hal itu terungkap saat Tim Pengendali Inflasi Sumatera Barat menggelar sidak.

Dari pantauan, harga cabai merah Rp25 ribu per kilogram (kg), naik menjadi Rp40 ribu per kg. “Harga ini sudah lumayan turun Rp5 ribu pak, kemarin harga cabai ini menembus Rp45 ribu per kg. Inipun dari cabai Jawa, kalau cabai lokal saja di level petani sudah Rp40 ribu belum di tingkat pedagang,” ujar pemilik kios di Pasar Raya Timur, Padang, Ujang, Senin (8/7/2013)

Kata Ujang, beda cabai merah keriting dari Jawa dengan cabai merah lokal, kalau cabai merah asal Jawa ini tidak pedas, tapi kalau lokal pedas. “Kalau bawang merah harganya juga terjadi kenaikan dari Rp16 ribu per kg menjadi Rp20 ribu, hanya bawang putih yang bertahan 1 kg seharga Rp18 ribu,” tambahnya.

Sementara untuk minyak curah naik sudah dua minggu, harga sebelumnya  Rp9.000 per kg naik menjadi Rp9.500 per kg. Sementara harga ayam naik menjadi Rp38 ribu per kg.

“Kalau harga standar ayam potong ini harga per kilogramnya hanya Rp16 ribu saja, tapi ini sudah naik menjelang puasa,” ujar Satria pemilik kios ayam di Pasar Raya Padang.

Untuk harga daging sapi juga telah terjadi kenaikan, dari harga Rp90 ribu naik menjadi Rp95 ribu per kg. “Naiknya daging ini disebabkan pemilik sapi menjualnya mahal apalagi menjelang Ramadan ini, dan permintaan juga meningkat,” kata Yurnadi (54), penjual daging.

Daging sapi ini di dapat dari lokal, seperti Kabupaten Solok, Alahan Panjang, Pesisir Selatan dan Pariaman. “Satu hari kita bisa menjual 250 kg, namun karena menjelang bulan puasa ini bisa saja permintaan naik menjadi 400 kg.

Ketua Tim Pengendali Inflasi Sumatera Barat, Wardarusmen menjelaskan, naiknya harga bahan pokok ini tidak pengaruh kenaikan harga BBM melainkan menjelang puasa ini banyak permintaan dari masyarakat. Sementara pasokan barang berkurang.

“Hasil montoring kita di pasar, naiknya harga ini akibat permintaan yang banyak, sementara pasokan barang kurang,” ujarnya usai melakukan pemantauan harga di Pasar Raya Padang.

Lanjutnya seperti harga cabai, itu tidak ada korelasinya dengan kenaikan harga BBM melainkan itu korelasi dengan permintaan yang banyak. Hasil pantauan ini akan dilaporkan ke provinsi untuk mengkaji kenaikan harga tersebut.

“Kalau beras kita bisa melakukan operasi, namun karena ini kebutuhan pokok berupa cabai, daging, minyak,  itu koordinasi dengan SKPD provinsi  dulu, mungkin bisa dilakukan pasar murah,”  pungkasnya. (wan)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement