SOLO - Kenaikan harga tidak hanya terjadi dikebutuhan pokok sehari-hari. Kenaikan harga juga terjadi di bahan baku olahan pembuatan makanan ringan yang sering diburu saat bulan Ramadan.
Contohnya seperti kolang-kaling, cincau, dan pisang. Namun, untuk bahan baku yang satu ini, harganya mengalami kenaikan permintaan hampir tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya sebelum Ramadan.
Pantauan Okezone di pasar Legi, Solo, kenaikan harga Cincau saat ini dijual dari Rp26 ribu per kaleng menjadi Rp28 ribu per kaleng. Tak hanya itu, selasih juga mengalami kenaikan dari Rp45 ribu per kilo menjadi Rp50 ribu per kilo, rumput laut kering dari Rp17 ribu per kilo menjadi Rp28 ribu per kilo.
Menurut Darmi, kenaikan tersebut terjadi karena tingginya permintaan pasaran. Sedangkan pengiriman bahan baku olahan dari luar Kota Solo itu sendiri jumlahnya tidak mengalami peningkatan.
"Permintaan bahan baku pembuat menu pembuka puasa sudah ramai sehari sebelum puasa. Tapi stok pengiriman barang itu sendiri yang masuk ke Solo jumlahnya sangat terbatas. Itu lah yang membuat harganya naik," jelas Darmi saat dijumpai Okezone, di Kios Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2013).
Darmi mengatakan, kenaikan justru tidak dialami bahan baku pisang. Pisang yang biasanya laris diburu untuk bahan baku pembuatan takjil saat Ramadan harganya masih stabil. Untuk jenis pisang raja dan kapok, rata-rata pedagang masih menjual dengan harga Rp10 ribu-Rp20 ribu per sisir.
Berdasarkan pengalaman, sejumlah pedagang memperkirakan harga komoditas tersebut akan terus naik selama dua pekan setelah masuk bulan puasa. Pasalnya, pasokan barang di dua pekan awal diperkirakan masih terbatas.
Meski demikian, Darmi mengaku meraup keuntungan pada awal Ramadan dia mampu menjual kolang-kaling sebanyak 20 karung. Padahal hari biasa dia hanya mampu menjual lima sampai tujuh kilo saja. Per kilo kolang-kaling itu sekarang dijual seharga Rp12 ribu naik dari sebelumnya yang hanya Rp10 ribu saja.
Selain menjual kolang-kaling, Darmi juga menjual janggelan, cendol, nata de coco, serta rumput laut, yang semuanya juga mengalami kenaikan baik harga maupun permintaan.
Dia pun menjual bahan cendol seharga Rp1.500 per plastik kecil. Penjualan nata de coco naik dari harga Rp2.500 menjadi Rp3.500. Per hari, Darmi mampu menjual hingga 300 plastik. (wan)
(Widi Agustian)