Jabar Gelar Pasar Murah di 15 Kabupaten

BANDUNG - Operasi pasar murah kebutuhan pokok masyarakat alias OPM Kepokmas akan digelar di area Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 25-26 Juli. Ada empat komoditi yang dijual yaitu beras, telur, minyak goreng, dan gula pasir.

"Untuk operasi pasar murah yang pertama, kita laksanakan di Gedung Sate," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Ferry Sofwan, di Bandung, Selasa (23/7/2013).

Setelah di Gedung Sate, kabupaten dan kota lain di Jawa Barat akan menyusul menggelar pasar murah serupa. "Sudah ada sekira 15 kabupaten kota yang mengajukan (operasi pasar murah). Sekarang masih mengatur waktunya dan titik-titiknya," jelasnya.

Beberapa daerah yang akan menggelar operasi pasar murah di antaranya Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bogor. Pasar murah akan digelar sebelum Lebaran.

Ferry mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran sekira Rp10 miliar untuk menggelar operasi pasar murah. "Mudah-mudahan dana yang dibutuhkan tidak melampaui dari anggaran yang ada," harapnya.

Anggaran Rp10 miliar itu digunakan untuk subsidi harga empat kebutuhan pokok yang dijual dalam pasar murah. Sehingga masyarakat bisa membeli kebutuhannya dengan harga miring.

Dalam operasi pasar kali ini, harga beras premium kelas dua disubsidi Rp4 ribu per kilogram. Setiap keluarga mendapat jatah lima kilogram. Dengan harga normal Rp9.500 per kg, maka di pasar murah harganya dijual Rp5.500 per kg.

Untuk gula pasir, subsidinya Rp6 ribu per kg dengan jatah 3 kg per keluarga. Di pasaran harga gula ada di kisaran Rp18 ribu. Di pasar murah, harganya diharapkan bisa jadi Rp12 ribu.

Untuk minyak goreng, subsidinya adalah Rp6 ribu per liter dengan jatah tiga liter per keluarga. Di pasaran, harga minyak goreng Rp18 ribu per liter, sehingga di pasar murah akan dijual Rp12 ribu.

Sedangkan untuk telur ayam, subsidinya Rp8.500 per kg dengan jatah dua kilogram per keluarga. Di pasaran, harga telur ayam di kisaran Rp20 ribu per kg. Di pasar murah, harganya jadi Rp12.500 per kg.

Soal mekanisme agar bisa belanja di pasar murah, Ferry menyebut tidak semua warga bisa membeli barang yang dijual. "Yang beli harus yang punya kupon," ucapnya.

Kupon itu nantinya akan disebar oleh pemerintah daerah masing-masing. Artinya pemerintah daerah yang berhak menentukan siapa saja orang yang berhak membeli barang di pasar murah. Itu tidak hanya berlaku di Gedung Sate, tapi juga di pasar murah di kabupaten kota lainnya. (wan)

(Widi Agustian)