JAKARTA - Sejumlah pengusaha transportasi dan logistik Indonesia sangat resah dengan gencarnya aksi perusahaan milik Badan Usaha Miliki Negara (BUMN), Pelindo, yang melakukan ekspansi bisnis.
Asosiasi pengusaha menilai gencarnya Pelindo membangun anak usaha lebih dari 20 perusahaan untuk usaha kepelabuhan dan bandara, akan mematikan sektor swasta yang sudah puluhan tahun menjalankan usaha jasa transportasi dan logistik.
Kali ini, asosiasi pengusaha tersebut menyampaikan keluhan mereka pada Meneteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dalam Talkshow Sislonas-Ali Award 2013. Mereka mengaku hingga saat ini upaya dialog dengan pemerintah belum terlaksana karena tidak pernah bisa bertemu dengan Dahalan Iskan sebagai Menteri BUMN.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain mengatakan, pihaknya merasa menjamurnya anak perusahaan Pelindo yang bergerak dalam jasa transportasi dan logistik di pelabuhan telah membunuh sektor swasta.
"Kami dari pihak swasta merasa dibunuh oleh birokrasi yakni BUMN. Kami mau dilog terus mapet karena sampai sekarang kami belum bicara dengan menteri BUMN," ungkap Iskandar di Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Dia mengatakan dengan mengguritanya anak perusahaan Pelindo merupakan bentuk monopoli BUMN yang notabene membunuh sektor swasta yang telah puluhan tahun bekerja di pelabuhan.
Menurut Iskandar, pemerintah harus benar-benar memperhatikan kondisi tersebut karena lawan dunia usaha kepelabuhan seharusnya adalah asing, bukan BUMN.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto. Dia mengatakan kehadiran anak perusahaan Pelindo hingga 20-an telah mengambil alih usaha swasta yang ada di pelabuhan.
Carmelita menambahkan, pihak merasa khawatir dengan pembangunan Pendul Nusantara yang ide awalnya muncul dari Pelindo. Padahal, menurutnya pembangunan tersebut harus merupakan inisiatif dari Kementerian Perhubungan.
"Ini kami khawatirkan sebagai bentuk langkah monopoli Pelindo yang akan mematikan kami di INSA," Ujarnya.
Lebih lanjut, Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo) M Kadrial. Dia mengatakan, Monopoli Pelindo tidak hanya terjadi di pelabuhan, namun usaha transportasi dan logistik di bandara juga telah dimonopoli Angkasa Pura yang notabene merupakan perusahaan BUMN.
"Kami yang lebih banyak bergerak di bandara, banyak pengusaha mengatakan Pelindo memonopoli Usaha Pelabuhan, kenyataannya memang begitu BUMN telah membunuh swasta bahkan di bandara," tutur Kadrial.
(Rani Hardjanti)