Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lebaran, Pengemis Bisa "Raup Laba" Hingga Rp15 Juta/Bulan

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Minggu, 11 Agustus 2013 |19:29 WIB
Lebaran, Pengemis Bisa
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kata mengemis berarti kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang membutuhkan uang, makanan, tempat tinggal atau hal lainnya dari orang yang mereka temui dengan meminta. Dengan melihat definisi tersebut seorang pengemis pastilah memiliki kekurangan terutama dari segi ekonomi. Namun apa yang terjadi jika seorang pengemis bahkan memiliki penghasilan yang bahkan lebih besar dibandingkan dengan penghasilan pekerja kantoran.

Di kota besar seperti Jakarta contohnya, seorang pengemis mampu meraup keuntungan Rp200-Rp500 ribu per harinya, bayangkan berapa penghasilannya dalam sebulan. Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau lebih dikenal seperti pengemis dan gelandangan memang banyak bermunculan terutama selama Ramadhan hingga menjelang hari raya lebaran.

Seorang pengemis yang tidak ingin disebutkan namanya mengakui bahwa selama bulan Ramadan penghasilan menjadi berlipat ganda, terutama karena selama bulan ini masyarakat berlomba-lomba berbuat amal. "Kalau bulan puasa bisa lebih banyak, apalagi banyak orang bikin acara sahur on the road," ungkapnya saat ditemui Okezone di Jakarta.

Menurutnya, selama sahur on the road, setidaknya ia mampu meraup hingga Rp300 ribu saat itu saja, belum lagi hasil mengemisnya siang hari. "Banyak yang ngasih, kita diam di pinggir jalan saja seperti ini, biasanya mereka kasih amplop atau makanan," jelasnya lagi.

Seperti diketahui, kegiatan sahur on the road memang identik dilakukan ketika Bulan Ramadan, kegiatan ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang atau terkadang instansi pemerintah maupun perusahaan-perusahaan yang membagikan makanan untuk sahur. Biasanya kegiatan ini juga tidak hanya memberikan makanan tetapi membagikan uang.

Pantauan Okezone, beberapa tempat seperti Manggarai, Cawang, dan Pasar Minggu, saat menjelang sahur beberapa pengemis sudah berdiri sepanjang jalan menunggu dibagikan makanan ataupun uang. Bahkan beberapa orang juga sesekali meneriakkan "sahur on the road-nya mba, mas". Demi menambahkan rasa iba tak jarang beberapa pengemis juga membawa serta anaknya yang masih kecil atau bahkan mengajak keluarganya sambil mendorong gerobak.

Subagio misalnya, mengakui mengajak serta keluarga saat sahur agar orang-orang merasa lebih iba, selain itu mereka juga mendapat makanan secara gratis. "Diajak semuanya, kalau sahur gini yang ngasih banyak, kita diam di jalan ini saja nanti juga mereka datang kasih makanan, ada juga yang kasih uang, kasihnya macam-macam ada yang Rp100 ribu yang Rp20 ribu juga ada, bisalah Rp300 ribu, lumayan buat Lebaran," imbuhnya.

Dari beberapa pengalaman para pengemis, selama Bulan Ramadan adalah ladang bagi mereka mengumpulkan lebih banyak pundi-pundi uang. Jika dalam sehari saja mereka bisa menerima Rp300-Rp500 ribu maka dalam satu bulan mereka bisa mengumpulkan hingga Rp15 juta. Jumlah yang fantastis, namun itulah fenomena yang terjadi, tidak hanya di Jakarta, beberapa kota lain pun mungkin saja ada.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement