Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkeu Tantang Dua Pasangan Capres Naikkan Harga BBM

Petrus Paulus Lelyemin , Jurnalis-Selasa, 03 Juni 2014 |16:50 WIB
Menkeu Tantang Dua Pasangan Capres Naikkan Harga BBM
Chatib Basri (Foto: Setkab)
A
A
A

JAKARTA – Menteri Keuangan Chatib Basri menantang kedua calon presiden (capres) yang akan bertarung pada pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli 2014 untuk memungkinkan opsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (RAPBN-P) 2014.

Hal ini disampaikan Chatib dalam pembahasan RAPBNP 2014 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Menurut dia, pemerintah telah mengupayakan opsi tersebut pada 2013. Penawaran opsi itu, lanjutnya, tidak lagi dimungkinkan karena situasi politik yang memang sulit untuk diterapkan.

"Opsi kenaikan harga 2013 kita sudah meminta waktu itu. Kalau sekarang situasi politik tidak mudah. Keputusan strategis tidak boleh diambil. Kecuali kalau kedua calon presiden yang baru meminta kenaikan harga dan partai meminta semua saya akan naikkan harga," tutur Chatib.

Pendapat tersebut diutarakan Chatib mengingat sisa periode APBN-P 2014 terhitung Oktober sudah merupakan masa pemerintahan baru yang akan dipilih bulan depan.

Chatib menerangkan, saat ini anggaran subsidi energi memang cukup besar yakni mencapai Rp445 triliun. Jika dibagi per bulan maka anggaran subsidi habis sekira Rp37 triliun per bulan. Opsi tersebut, menurut dia, penting untuk dipertimbangkan para kandidat mengingat besaran defisit yang mengancam di akhir tahun ini.

"Ini kita bahas agar tidak ada beban untuk presiden baru karena defisit melebihi 3 persen itu November nanti. Sebagai bangsa tidak boleh melakukan ini," ujarnya.

Dirinya berharap anggota DPR bisa bekerja sama dengan pemerintah sekarang agar defisit anggaran tidak melebar hingga batas yang tidak stabil. "Makanya, kami lakukan pemotongan anggaran. Kalau mau kasih beban kami tak akan datang dengan pemotongan anggaran di APBN-P ini," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement