Proyek Pertamina Tower Ditunda, Anggaran Dialihkan untuk Kilang
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan, pada tahun ini menunda beberapa investasi yang tidak sesuai dengan pengembangan sektor hulu. Salah satunya penundaan investasi tersebut adalah pembangunan gedung pencakar langit atau Pertamina Tower.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, penundaan investasi tersebut sebagai salah satu fokus perseroan pada sektor hulu dengan melakukan revitalisasi dan membangun kilang minyak guna memenuhi kebutuhan minyak nasional.
"Kita menunda investasi yang mungkin kurang begitu terkait meningkatkan efisiensi investasi seperti Pertamina Tower," kata Dwi di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman menjelaskan, penundaan investasi ini secara langsung memotong operating expenditure (Opex) Perseroan yang sampai akhir tahun sekira USD7 milar.
"Semua pemain migas itu mencover 23 persen capex-nya. Jadi USD4,4 miliar masih belum rasional. Lalu melihat prioritas di hulu yang belum optimal belum maju, di luar itu juga sebelumnya bukan cuma capex, kita juga menurunkan opex kita, posisinya USD4,4 miliar yang sebagian 75 persen di hulu, karena sektor itu menghasilkan value yang baik," tukas dia.
(Fakhri Rezy)
